Di Sela KTT G20 Joe Biden dan Xi Jinping Bakal Bertemu, Ini Fokus yang Akan Dibahas

Sejumlah pemimpin dunia bakal bertemu di sela-sela KTT G20 di Bali. Salah satunya adalah Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 11:43 WIB
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden. Dok: The White House

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pemimpin dunia bakal bertemu di sela-sela KTT G20 di Bali. Salah satunya adalah Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

"Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping 14 November mendatang di sela-sela KTT G20 di Bali," kata Gedung Putih Kamis 10 November 2022 seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (11/11/2022). 

Gedung Putih mengatakan ini adalah pertemuan tatap muka pertama setelah Joe Biden menjadi presiden.

"Para pemimpin akan mendiskusikan upaya untuk menjaga dan memperdalam jalur komunikasi, juga untuk "mengelola persaingan secara bertanggung jawab dan bekerja sama di mana kepentingan kita selaras, terutama pada tantangan transnasional," ungkap Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean Pierre dalam sebuah pernyataan.

Kedua pemimpin sebelumnya pernah bertemu sebelum Biden menjadi presiden. Mereka telah beberapa kali berkomunikasi melalui sambungan telepon dalam 22 bulan terakhir, namun pandemi COVID-19 dan keengganan Xi Jinping untuk bepergian ke luar negeri membuat mereka tak pernah bertemu secara langsung.

Pertemuan di sela-sela KTT di Bali itu dilakukan setelah Xi mencetak sejarah pada bulan lalu dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China untuk masa jabatan ketiga, yang otomatis membuatnya juga menjadi presiden China untuk periode ketiga.

Sementara itu, Joe Biden dapat menghadapi perjalanan yang lebih sulit selama dua tahun ke depan setelah pemilu paruh waktu Selasa lalu kemungkinan membuat Partai Republik merebut kendali salah satu atau justru kedua majelis Kongres AS.

 

Investasi Besar AS-China

Bendera AS dan China berkibar berdampingan (AP/Andy Wong)
Ilustrasi AS-China. (AP/Andy Wong)

Kedua negara memiliki hubungan investasi dan perdagangan dalam jumlah besar. Namun pada saat yang sama keduanya saling menantang pengaruh militer dan diplomatik satu sama lain, terutama di kawasan Asia-Pasifik.

Mereka juga tengah menghadapi kemungkinan konflik terkait Taiwan, sekutu dekat AS yang diyakini Xi berada di bawah kendali Beijing.

Pada hari Rabu, Biden mengaku sudah dengan jelas menyatakan kepada Xi bahwa dirinya “mengharapkan persaingan, bukan konflik.”

Biden mengatakan mereka akan mendiskusikan Taiwan, namun menambahkan bahwa sikap AS terkait pulau itu "tidak berubah sama sekali sejak semula."

 

Korut hingga Batasan Peredam Konflik Jadi Isu

Pertemuan Virtual Joe Biden dan Xi Jinping
Ilustrasi hubungan AS dan China. (AP Photo/Susan Walsh)

Topik lainnya yaitu peningkatan uji rudal yang dilakukan Korea Utara, yang dinilai AS dan sekutunya sebagai ancaman yang semakin besar terhadap Asia Timur.

Washington ingin Beijing menekan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk menghentikan kegiatan tersebut dan menjalin perundingan denuklirisasi.

"Ini adalah sebuah bidang di mana China dan Amerika Serikat punya sejarah bekerja sama," kata salah seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan.

Biden mengatakan pada Rabu (9/11) bahwa ia ingin menjabarkan "satu per satu batasan kita, untuk memahami apa yang diyakini [Xi] menjadi kepentingan nasional utama China, apa yang menjadi kepentingan utama AS, dan untuk menentukan apakah itu semua saling bertentangan satu sama lain."

"Dan jika memang bertentangan, bagaimana cara untuk mengatasi dan menuntaskannya," tambahnya.

Pejabat pemerintahan Biden mengatakan tidak akan ada pernyataan bersama dari kedua pemimpin setelah pertemuan tersebut.

Joe Biden dan Jokowi Bakal Gelar Pertemuan Bilateral di KTT G20, Bahas Apa?

Presiden Jokowi Bersama Pemimpin ASEAN Hadiri KTT Khusus ASEAN-AS
Presiden Joko Widodo. (Foto:Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengadakan pertemuan bilateral disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menuturkan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengadakan pertemuan bilateral yang difasilitasi oleh Jokowi.

“Biden dan Jokowi juga akan ada bilateral nanti, ada beberapa yang belum bisa saya buka, bilateral difasilitasi Jokowi,” kata Luhut Pandjaitan kepada awak media di Bali, Kamis (10/11/2022).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara, disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Total ada 18 sampai 20 negara yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi. Salah satunya yakni, Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Untuk bilateral sejauh ini sudah saya lupa datanya tapi sekitar 18 sampai 20," ujar Retno kepada wartawan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10/2022).

"Kita akan melakukan bilateral dengan Amerika," sambungnya.

Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Indonesia Terima Tongkat Estafet Presidensi G20. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya