Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7 di Kepulauan Solomon Dicabut

Peringatan tsunami kini mulai mereda di Kepulauan Solomon usai negara tersebut dihantam gempa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Nov 2022, 12:58 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 12:31 WIB
Uromys vika (2)
Pulau Vangunu, bagian dari Kepulauan Solomon, adalah tempat temuan tikus raksasa Uromys vika. (Sumber Google Maps)

Liputan6.com, Honiara - Peringatan tsunami kini mulai mereda di Kepulauan Solomon usai negara tersebut dihantam gempa magnitudo 7. 

Sebelumnya, gempa besar telah dilaporkan di dekat Kepulauan Solomon dan mengguncang gedung-gedung serta membuat listrik padam di ibu kota Honiara.

Peringatan tsunami dikeluarkan saat itu juga dan kantor perdana menteri negara tersebut mendesak warga untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi setelah gempa pertama, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (22/11/2022).

Gempa bumi kedua tercatat lagi di negara tersebut, sekitar 30 menit kemudian.

Getaran itu juga dilaporkan memutus aliran listrik ke beberapa daerah di ibu kota dan mengganggu transmisi radio di stasiun penyiaran negara, tetapi pemerintah mengatakan bahwa tidak ada kerusakan besar pada bangunan di ibu kota.

"Gempa ini sangat besar," ujar Joy Nisha, seorang resepsionis di Heritage Park Hotel di Honiara, mengatakan kepada kantor berita AFP.

“Beberapa barang di hotel jatuh. Semua orang tampak baik-baik saja, tetapi panik.”

Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 7,0 itu melanda wilayah Malango, sekitar 55 km (34 mil) barat ibu kota, pada kedalaman 15km (9 mil).

Michael Salini, seorang pengusaha di Pulau Tulagi, yang terletak di seberang Honiara, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa orang-orang “sangat khawatir” dan “semua orang lari, meninggalkan semuanya”.

Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon kemudian mencabut ancaman tsunami ke negara itu, tetapi memperingatkan arus laut yang tidak biasa di wilayah pesisir.

“Masyarakat juga diimbau untuk waspada karena gempa susulan diperkirakan akan terus berlanjut,” kata seorang otoritas terkait di media sosial.

Potensi Gelombang Tsunami hingga Pantai Papua Nugini dan Vanuatu

20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Pusat gempa berada di lautan sekitar 56 kilometer (35 mil) barat daya Honiara pada kedalaman 13 kilometer (8 mil), menurut Survei Geologi AS dari laporan Associated Press.

Gelombang berbahaya mungkin terjadi di pulau-pulau di kawasan itu, kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, tetapi diperkirakan tidak ada ancaman tsunami yang lebih luas.

Gempa tersebut dapat menghasilkan gelombang hingga 1 meter (3 kaki) di atas permukaan air pasang untuk Kepulauan Solomon, kata pusat tersebut, dan gelombang yang lebih kecil untuk pantai Papua Nugini dan Vanuatu.

Kepulauan Solomon berada di Cincin Api Pasifik, busur di sepanjang tepi Samudra Pasifik tempat banyak terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi. 

Solomon Waspada Arus Laut Tak Biasa

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Solomon Islands Meteorological Service (Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon) kemudian mengatakan tidak ada ancaman tsunami ke negara itu, tetapi memperingatkan tentang arus laut yang tidak biasa di wilayah pesisir.

"Masyarakat juga diimbau untuk waspada karena gempa susulan diperkirakan akan terus berlanjut," kata seorang karyawan di media sosial.

Menurut data PBB, sekitar 20.000 orang tinggal dalam jarak 50 kilometer dari pusat gempa.

Kepulauan Solomon, rangkaian pulau di Pasifik selatan, adalah rumah bagi sekitar 800.000 orang.

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik
Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya