Liputan6.com, Moskow - Pidato kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (21/2/2023), berlangsung cukup lama: satu jam 45 menit. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pernyataannya soal menangguhkan partisipasi Rusia dalam Pakta New START, perjanjian antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir jarak jauh dan rudal, pengebom berbasis darat, serta kapal selam pembawa senjata nuklir, yang dapat mereka kerahkan.
Menurut Putin, AS dan NATO telah gagal dalam bekerja sama.
Baca Juga
"Saya harus mengumumkan bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Pakta New START," ujar Putin seperti dikutip dari france24. "Tidak seorang pun boleh berada di bawah ilusi bahwa paritas strategis global dapat dilanggar."
Advertisement
Pakta New START ditandatangani pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2021, perjanjian tersebut diperpanjang selama lima tahun, yaitu hingga 2026.
Meski demikian, Putin menggarisbawahi bahwa Rusia belum sepenuhnya menarik diri dari New START.
Lebih lanjut, dalam pidatonya, Putin mengklaim bahwa rakyat Ukraina telah menjadi sandera dari "tuan Barat", yang menduduki negara itu dalam hal politik, ekonomi, dan militer. Rezim Ukraina, sebut Putin, tidak melayani kepentingan nasional, melainkan kepentingan kekuatan asing.
Putin menilai bahwa Barat berusaha mengubah konflik Ukraina dan Rusia menjadi konfrontasi global dan keberadaan Rusia dipertaruhkan.
"Kami memahaminya seperti itu dan akan bereaksi dengan cara yang tepat," ungkap Putin di hadapan para anggota parlemen, pejabat, dan militer.
Barat Memulai Agresi
Melalui pidatonya, Putin menuturkan, Barat telah memulai bukan hanya agresi militer dan informasi, tapi juga ekonomi terhadap Rusia.
"Mereka belum mencapai kesuksesan di salah satu bidang tersebut," kata dia seraya menambahkan bahwa ekonomi Rusia telah direstrukturisasi dan pemberi sanksi sedang menghukum diri sendiri.
Putin turut menyinggung soal referendum yang berlangsung tahun lalu di empat wilayah, yakni Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Seperti dilansir The Guardian, Putin mengatakan, "Anda sendiri yang menentukan masa depan Anda. Anda membuat pilihan terlepas dari ancaman teror Nazi. Tidak jauh dari Anda terjadi aksi militer dan Anda membuat pilihan untuk bersama Rusia. Bersama dengan tanah air Anda."
Presiden Rusia itu sempat meminta para hadirin yang menyaksikan pidatonya untuk berdiri sejenak mengenang mereka yang kehilangan nyawa akibat perang. Dia juga menjanjikan bantuan bagi keluarga mereka yang tewas.
Â
Advertisement