Liputan6.com, Jakarta - Jika Bumi tidak berotasi, maka tidak akan ada matahari terbit dan terbenam, juga tidak ada siang dan malam.
Kita tidak bisa merasakan gerak rotasi Bumi atau melihat planet berputar saat menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, apakah ada cara untuk memastikan rotasinya saat menapakkan kaki di Bumi? Dan mungkinkah melihat planet kita berputar dari suatu tempat di luar angkasa?
Dikutip dari situs Live Science, Kamis (23/2/2023), jawabannya tergantung pada kerangka waktu dan perspektif Anda.
Advertisement
Rotasi Bumi diartikan sebagai pergerakan Bumi pada porosnya atau sumbunya. Arah rotasi Bumi yaitu dari barat ke timur. Gravitasi di Bumi menyebabkan makhluk hidup di atasnya tidak ikut bergerak dan tetap diam walaupun Bumi sebenarnya sedang berotasi.
Bumi berputar terlalu lambat sehingga rotasinya tidak terlihat dari mana pun dalam waktu nyata. Dengan pengecualian video selang waktu yang dibuat dari luar angkasa, tidak mungkin untuk melihat Bumi bergerak karena hanya membuat satu revolusi setiap 24 jam. Kecepatannya sangat lambat - terlalu lambat untuk dideteksi oleh mata kita.
Jadi, manusia tidak dapat melihat rotasi Bumi secara real time karena perputarannya yang sangat lambat, tetapi ada cara untuk melihat efek rotasi planet Bumi.
Cara Melihat Rotasi Bumi
Rupanya, masih ada cara untuk membuktikan bahwa planet kita berputar tanpa harus meninggalkan dataran Bumi: dengan mengamati posisi benda lain di langit, misalnya:
"Cara termudah untuk mengamati rotasi Bumi adalah dengan mengamati gerakan nyata benda langit," menurut Stephen Merkowitz, ilmuwan dan manajer proyek di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Maryland, kepada Live Science via surel.
"Gerakan ini paling terlihat saat benda dekat dengan cakrawala di mana anda memiliki bagian Bumi yang terlihat sebagai referensi."
Merkowitz mengatakan, salah satu cara termudah untuk "melihat" Bumi bergerak adalah dengan melihat matahari terbenam. Posisi benda langit (matahari) berubah terhadap cakrawala. Saat melihat matahari terbenam, lokasi kita di Bumi secara bertahap berotasi menjauhi matahari, itulah sebabnya matahari tampak tenggelam ke cakrawala. Benda-benda yang bersinar jauh di atas akan tampak bergerak karena Bumi berotasi.
Seperti mengamati bulan dan bintang di malam hari — selama cakrawala yang tidak bergerak menjadi titik referensi — mereka akan tampak bergerak.
Advertisement
Fenomena Pasang Surut Laut
Merkowitz menjelaskan, bahwa Bumi berputar karena terbentuk dari gumpalan debu dan gas, yang sudah berputar dan ditarik oleh gravitasi. Setelah mereka bertambah (terakumulasi) ke planet kita, mereka tidak pernah berhenti bergerak. Tidak ada gesekan untuk memperlambat gerakan di ruang hampa.
Pasang surut air laut merupakan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Bumi berputar. Pasang tinggi terjadi ketika Bulan sedang mengorbit dengan jarak yang sangat dekat dengan Bumi di lokasi tertentu. Saat Bumi berputar, ia membawa lokasi itu ke titik terdekat di orbit Bulan.
Semakin dekat dengan Bulan, gravitasi di Bulan akan semakin mempengaruhi kejadian di Bumi. Gravitasi Bulan mampu "menarik" lautan dan membuat lautan tampak "menonjol" keluar, menciptakan air pasang. Bumi yang terus berputar dan akhirnya mencapai jarak terjauh dari Bulan, air akan surut kembali. Siklus ini terus berulang.
"Perubahan pasang surut per jam sebagian besar disebabkan oleh rotasi Bumi," kata Merkowitz. "Perubahan harian waktu air pasang di lokasi tertentu disebabkan oleh orbit Bulan."
Perubahan Ayunan Pendulum
Rotasi planet kita juga dapat diamati dengan pendulum Foucault. Menurut Smithsonian Institution, fisikawan Jean Foucault memamerkan percobaan tersebut di World's Fair (Pameran Dunia) di Paris pada tahun 1851, dan merupakan percobaan formal pertama yang membuktikan bahwa planet kita berotasi.
Pendulum yang berdiri bebas biasanya terus berayun ke arah yang sama. Hanya dorongan atau tarikan ke arah lain yang dapat mengubahnya; Foucault menyadari bahwa pendulumnya akan berubah sudut secara bertahap saat berayun, karena Bumi berotasi di bawah pendulum. Namun, rotasi Bumi sangat lambat, dibutuhkan sekitar 15 menit untuk perubahan ayunan pendulum menjadi terlihat.Â
Jadi, memang kita tidak bisa benar-benar melihat Bumi berotasi, tetapi kita masih bisa merasakan dan melihat beberapa efek rotasinya. Menyaksikan fenomena pasang surut laut, mengamati bintang, menikmati matahari terbenam dan tenggelam, atau melalui ayunan pendulum juga merupakan cara mudah untuk menyaksikan fenomena kosmik.
Advertisement