Liputan6.com, Tokyo - Di era teknologi yang sangat tinggi sekarang ini seperti AI, dan satelit, manusia sering merasakan bahwa tidak ada lagi sesuatu yang bisa ditemukan.
Mungkin, pada zaman dulu ketika seorang pelaut dapat mengarungi lautan dan menemukan benua baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, merupakan hal yang luar biasa, tapi kejadian itu mungkin sudah lama berlalu. Tetapi penemuan baru-baru ini di Jepang, menunjukkan bahwa sebenarnya ada lebih banyak hal yang dapat ditemukan di luar sana daripada yang kita duga.
Melansir dari timeout.com, Selasa (28/2/2023), otoritas Informasi Geospasial Jepang baru-baru ini mengungkapkan peta negara yang diperbarui, yang menunjukkan 7.000 pulau baru ditambahkan ke wilayah tersebut. Hal itu menambah jumlah penemuan pulau yang dimiliki Jepang dari 6.852 menjadi 14.125.
Advertisement
Pemetaan terakhir negara itu dilakukan oleh penjaga pantai Jepang pada tahun 1987. Pada saat itu, mereka memutuskan untuk tidak memasukkan pulau yang tidak memiliki keliling lebih dari 100 meter. Ditambah lagi, teknologi yang mereka gunakan tidak bagus dalam membedakan antara kelompok pulau kecil dan pulau besar yang berdiri sendiri, hal ini yang menyebabkan ribuan pulau tidak tercatat secara formal.
Selain itu, banyak lagi pulau yang bermunculan selama bertahun-tahun setelah aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.
Peta yang direvisi menggunakan definisi konvensi PBB tentang hukum laut yang dianggap sebagai sebuah pulau. Konvensi tersebut menguraikan bahwa sebuah pulau adalah daerah daratan yang terbentuk secara alami, di kelilingi oleh air, yang berada di atas air pada saat air pasang.
Artinya, daerah besar berpasir yang sebelumnya tak dianggap pula juga dianggap sebagai pulau saat ini.
Kabar tentang pulau-pulau tersebut muncul saat ketegangan antara Jepang dan China terus meningkat atas kedaulatan sekelompok pulau tak berpenghuni di Laut China Timur.
Ledakan Vulkanik Menyebabkan Muncul Pulau Baru di Jepang
Lebih lanjut, sebelumnya kemunculan pulau juga disebabkan oleh ledakan gunung berapi yang menyebabkan terbentuknya pulau-pulau dari dampak tersebut.
Para ilmuwan mengungkap bahwa akibat letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut pada 1.200 kilometer (745 mil) selatan Tokyo telah menciptakan daratan baru, alias membentuk pulau baru di Jepang.
Pulau itu terbentuk di Samudera Pasifik sekitar 50 kilometer selatan Minami Ioto, pulau paling selatan dari kelompok Ogasawara. Penjaga pantai Jepang mengatakan pulau baru itu berbentuk bulan sabit dengan diameter sekitar 1 kilometer.
Akan tetapi, pulau ini masih dalam penelitian lebih lanjut apakah hanya pulau sesaat saja atau akan membentuk daratan pulau yang kokoh.
Hal itu tergantung pada apa yang membentuknya: abu dan fragmen lainnya tidak mungkin menahan pukulan konstan dari gelombang, tetapi aktivitas vulkanik yang berkelanjutan dapat menghasilkan aliran lava yang pada akhirnya membentuk cangkang keras yang lebih tahan lama.
Advertisement
Sebelumnya Juga Sempat Muncul Pulau Baru
Sebelumnya juga kerap hadir pulau-pulau yang terbentuk dengan cara yang sama di daerah selatan Tokyo pada tahun 1904, 1914 dan 1986. Namun, beberapa pulau itu lenyap akibat adanya erosi.
Sementara pada tahun 2013 silam, aktivitas vulkanik selama berminggu-minggu memunculkan sebuah pulau yang bergabung dengan pulau Nishinoshima. Dari situ terciptalah sebuah daratan baru yang bertahan sementara waktu. Diketahui pulau tersebut memiliki kemiripan dengan anjing kartun Snoopy.
Laporan dari surat kabar Mainichi Shimbun mengungkapkan bahwa Badan Meteorologi Jepang sempat meyakini letusan yang terjadi pada awal Agustus 2021 kemungkinan bisa berlanjut. Mereka juga telah mengeluarkan peringatan tentang asap dan endapan abu besar di perairan terdekat.
Penjaga pantai menemukan pulau itu pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, setelah mengamati letusan dari udara. Mereka juga menemukan endapan batu apung (batu vulkanik) yang mengambang di laut.
Munculnya pulau-pulau baru di bagian paling selatan Jepang dapat memiliki keuntungan geopolitik bagi Jepang. Pemerintah kemungkinan bisa memperluas wilayah negaranya. Walau hanya beberapa ratus meter saja.
Jika ternyata daratan terbaru memang bertahan. Maka pulau akan ditambahkan ke wilayah Jepang. Tetapi jika dipantau kembali, lokasi pulau ini dekat dengan Minami Ioto berarti mungkin tidak perlu adanya perubahan pada perairan teritorial negara atau zona ekonomi eksklusif.