Liputan6.com, Bonn - Sedikitnya 31 orang terluka setelah sebuah mobil pembawa bom meledak di pangkalan militer Inggris di Jerman Barat.
Bom itu diyakini mengandung bahan peledak seberat 300Â pon atau setara 136 kilogram, meledak di dekat mes petugas di Rheindahlen, 50 mil (80 km) dari ibu kota Jerman Barat, Bonn.
Baca Juga
Dikutip dari laman BBC, Kamis (23/3/2023), puluhan warga Jerman Barat dan empat warga Inggris terluka dalam pengeboman pada 23 Maret 1987 pukul 22.30 waktu setempat.
Advertisement
Kekuatan ledakan juga membuat jalan rusak dan menyebabkan kerusakan parah pada mobil yang diparkir dan bangunan di sekitarnya.
"Kami sangat beruntung bahwa warga tidak terbunuh," kata Nigel Gillies, juru bicara Angkatan Darat Inggris.
Mereka yang terluka telah dirawat karena syok dan luka yang disebabkan terutama oleh kaca yang beterbangan.
Petugas pemadam kebakaran di tempat kejadian mengatakan tidak ada korban luka yang berada dalam kondisi kritis.
Gillies mengatakan fakta bahwa bom meledak pada malam hari dan tirai tebal yang ada di pangkalan membantu melindungi banyak orang.
Sebagian besar yang terluka adalah perwira Jerman dan istri mereka, yang sedang menikmati pesta perpisahan di pangkalan.
Mereka terluka telah dibawa ke rumah sakit RAF di Wegberg, beberapa mil di selatan Rheindahlen, dekat perbatasan Belanda.
Bom tersebut menyebabkan sebagian langit-langit bangunan runtuh dan pintu-pintu rusak dari kusennya. Seorang juru bicara polisi mengatakan, ledakan itu meledakkan jendela di gedung-gedung beberapa ratus meter jauhnya.
Â
Upaya Penyelidikan Pelaku Bom Langsung Dilakukan
Seorang perwira angkatan udara Jerman di pangkalan tersebut mengatakan: "Kami sedang menyelidiki kemungkinan bahwa mungkin ada bom lain di pangkalan itu."
Prajurit langsung disiagakan dan polisi telah menutup area di sekitar barak.
Jalan umum melewati tengah pangkalan, yang merupakan pangkalan Angkatan Darat terbesar di Eropa. Personil layanan, keluarga dan staf sipil membentuk masyarakat.
Semua kendaraan sedang diperiksa oleh tentara untuk menghentikan upaya lain untuk melanggar keamanan setelah pembom masuk ke pangkalan terbuka.
Menteri Angkatan Bersenjata John Stanley mengatakan, Rheindahlen dalam keadaan siaga keamanan yang lebih tinggi dari biasanya pada saat serangan itu.
Stanley mengatakan jika ini tidak terjadi, korban akan jauh lebih tinggi.
Advertisement