Amsterdam Luncurkan Kampanye Tolak Turis Muda Inggris, Gara-Garanya Sering Rusuh

Warga Amsterdam sepertinya sudah jengah dengan kelakuan turis Inggris yang tak senonoh.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Mar 2023, 15:34 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 15:34 WIB
Cuplikan video kampanye Kota Amsterdam untuk memperingati turis muda Inggris.
Cuplikan video kampanye Kota Amsterdam untuk memperingati turis muda Inggris. Dok: Gemeente Amsterdam

Liputan6.com, Amsterdam - Kota Amsterdam meluncurkan kampanye digital untuk menolak turis muda dari Inggris karena tingkah laku rusuh mereka. Inisiatif tersebut bertujuan membersihkan reputasi Amsterdam sebagai kota pesta paling bebas.

Sebuah video pun ditayangkan di Vimeo untuk memperingatkan turis yang memang berniat mau rusuh di Amsterdam.

Pada video itu, tampak seorang pemuda ditangkap, diborgol, dan sidik jarinya didata. Turis yang nakal juga diancam denda, serta masuk catatan kriminal.

Dilaporkan BBC, Rabu (29/3/2023), agensi liburan di Inggris ternyata juga menggaet klien untuk bersikap dengan bebas di Amsterdam. Hal ini disebut "stag weekends".

Tawarannya mulai dari naik perahu di kanal sambil minum alkohol, malam "steak and strip" (makan malam dengan hiburan strip tease), dan hiburan di red district atau kawasan lampu merah.

Masyarakat lokal pun mengeluhkan tindakan orang-orang mabuk dari Inggris, seperti buang air kecil sembarangan, muntah di kanal, bugil, dan ribut sambil mabuk.

Penyakit Lama

Pada 2014 tahun lalu, Wali Kota London Boris Johnson menyebut Amsterdam sebagai kota yang "jorok". Akibatnya, Wali Kota Amsterdam Eberhard var der Laan mengundang Johnson ke Amsterdam untuk melihat sendiri tingkah lagu warga Inggris.

Van der Laan berkata warga Inggris akan mudah dikenali. "Mereka bernyanyi You'll Never Walk Alone dan berpakaian seperti kelinci dan pendeta, kadang tak berpakaian sama sekali."

Kampanye Amsterdam yang terbaru itu dikritik sebagian pihak karena dianggap diskriminatif.

Joachil Helms, pemilik toko kopi Greenhouse, berkata para turis tersebut mungkin ingin mencoba ganja, tetapi mereka ingin melihat seni juga di Amsterdam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Overtourism di Amsterdam

Belanda Lockdown Lagi Gara-gara Omicron
Orang-orang berbelanja di toko bunga di Amsterdam, Belanda, Sabtu (18/12/2021). Pemerintah Belanda akan melakukan penguncian ketat atau lockdown selama periode Natal dan Tahun Baru untuk mencoba menahan varian covid-19 Omicron yang sangat menular. (AP Photo/Peter Dejong)

Amsterdam merupakan salah satu kota paling favorit di dunia. Sekitar 20 juta orang berkunjung ke kota itu tiap tahun. Penduduk Amsterdam hanya sekitar 883 ribu.

Di distrik lampu merah Amsterdam, warga menaruh sejumlah billboard dengan foto-foto warga dengan tulisan "We Live Here" agar mengingatkan para pengunjung.

Sementara, ada debat terkait apakah turis harus dilarang merokok ganja di kafe ganja di Amsterdam.

Jadwal tempat prostitusi dan bar di Amsterdam kini sudah diperketat. Mulai Mei 2023, Merokok ganja dilarang di jalanan atau sekitar Distrik Lampu Merah. Namun, wacana pelarangan prostitusi sudah tidak lagi dibahas.

Wakil Wali Kota Mayor Sofyan Mbarki berkata Amsterdam tetap menyambut turis, kecuali bila mereka berperilaku buruk.

Warga lain juga menyebut masalahnya buat tentang anak-anak muda, tetapi besarnya jumlah pengunjung di kota tersebut. 

"Rasanya kita hidup di Disneyland atau kebun binatang," ujarnya.


Gubernur Bali Ingin Cabut Visa on Arrival Turis Rusia dan Ukraina, Sandiaga Uno Minta Fokus pada Turis Berulah Saja

Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Instagram @sandiuno)
Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Instagram @sandiuno)

Sementara itu, bicara soal turs, rencana Gubernur Bali I Wayan Koster mencabut visa on arrival bagi warga negara Rusia dan Ukraina yang ingin berkunjung ke Bali mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Semakin banyaknya pelanggaran dilakukan sejumlah wisatawan mancanegara (wisman), membuat Gubernur Bali mengusulkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia untuk mencabut visa on arrival (VoA) bagi turis Rusia dan Ukraina yang ingin berkunjung ke Bali. 

Menanggapi rencana tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan harus dikaji terlebih dulu sebelum mengambil keputusan untuk mencabut VoA bagi turis Rusia dan Ukraina.

"Tentunya ini jadi masukan dan perilaku dan ulah dari segelintir orang. Di Januari saja ada 30 ribu turis masuk dari Rusia dengan berbagai jenis visa, jadi visa on arrival tidak hanya digunakan warga Rusia, tapi yang lain juga," jelas Sandiaga dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 13 Maret 2023.

"Jadi menurut saya, kita juga enggak bisa gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Kita tangani, pastikan bahwa mayoritas dari kunjungan wisatawan yang berkualitas, yang tidak membuat onar. Yang membuat onar jumlahnya tidak terlalu signifikan. Kita fokus saja pada mereka yang berbuat onar dan terus berulah. Ini yang harus kita tindak tegas," sambungnya.


Bule Dilarang Sewa Motor di Bali

Terjun dan Buang Motor ke Laut, Turis Rusia di Bali Banjir Kecaman
Terjun dan Buang Motor ke Laut, Turis Rusia di Bali Banjir Kecaman. (dok.Instagram @niluhdjelantik/https://www.instagram.com/p/CIqIuWXpqGZ/?utm_source=ig_embed/Henry)

Selain itu, Sandiaga Uno juga mengingatkan agar wisatawan mancanegara atau turis asing untuk mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk berkendara dan berlalu lintas di jalan raya.

Hal ini menyusul keputusan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang melarang turis asing dalam menyewa motor di Bali.

"Larangan untuk sewa motor (di Bali) ini tentunya karena melihat banyak keluhan dan pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang melibatkan wisatawan mancanegara," kata Sandiaga dilansir dari Antara, Kamis (16/3).

Sandiaga menanggapi, larangan bagi wisatawan mancanegara untuk menggunakan sepeda motor sewaan di Bali yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi setempat.

Dia mengakui, pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan itu disebabkan ketidakmampuan dan ketidakmahiran wisatawan mancanegara mengendarai sepeda motor, dan ketidaktahuan mereka terhadap peraturan dasar lalu lintas.

"Seperti memakai helm dan berkendara sesuai dengan protokol keselamatan berlalu lintas," ucap Sandiaga.

Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya