Mesir Resmikan Masjid Raya di Ibu Kota Administrasi Baru, Pecahkan 3 Rekor Dunia tapi Menuai Kritikan

Pembangunan masjid raya itu menelan biaya US$ 25,9 juta atau sekitar Rp387 miliar dan tercatat sebagai masjid terbesar kedua di Afrika.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Apr 2023, 10:58 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 10:58 WIB
Ilustrasi masjid, Islam
Ilustrasi masjid, Islam. (Foto oleh David McEachan: https://www.pexels.com/id-id/foto/siluet-masjid-di-bawah-langit-berawan-pada-siang-hari-87500/)

Liputan6.com, Kairo - Mesir meresmikan pembukaan sebuah masjid raya di ibu kota administrasi barunya. Namun, baik pusat kota dan masjid baru itu dikritik di media sosial atas biaya pembangunannya.

Adapun ibu kota administratif baru Mesir telah dibangun sekitar 45km di timur Kairo, sebagai salah satu upaya untuk memindahkan orang dari ibu kota yang sudah padat.

Pusat Kebudayaan Islam yang berdiri di ibu kota administratif baru Mesir mencakup sebuah masjid raya, yang luasnya lebih dari 19.000 meter persergi dan mampu menampung 107 ribu jemaah.

Kritik muncul di tengah perjuangan masyarakat Mesir menghadapi harga-harga kebutuhan pokok yang melonjak, dengan inflasi mencapai lebih dari 30 persen pada Maret.

"Pengeluaran berlebihan, gila, dan buang-buang uang. Mimbar tertinggi, lampu gantung terberat... sementara orang-orang tidak dapat makan. Jual saja lampu gantung dan mimbar itu, bahkan seluruh masjid, jika memang dapat membantu menyelesaikan masalah," tulis seorang warganet di Facebook, seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/4/2023).

Warganet lainnya mengkritik dengan sarkastis, "Apa yang harus kita lakukan dengan orang-orang yang tidak bisa makan atau pemuda yang tidak dapat menikah? Tenang saja. Kita memiliki masjid terbesar, lampu gantung terberat, dan utang luar negeri terbesar yang akan terus kita bayar hingga Hari Kiamat."

Itu hanyalah sedikit dari banyak kritik bernada serupa lainnya.

Pecahkan 3 Rekor Dunia

Ilustrasi Mesir
Ilustrasi Mesir (AP)

Pembangunan masjid raya itu menelan biaya US$ 25,9 juta atau sekitar Rp387 miliar dan tercatat sebagai masjid terbesar kedua di Afrika.

Media pemerintah memuji pembangunan masjid raya tersebut karena memecahkan tiga rekor dunia. Rekor pertama adalah memiliki mimbar tertinggi di dunia, yaitu 16,6 meter, yang dibuat dengan tangan dan menggunakan jenis kayu terbaik.

Rekor kedua dan ketiga adalah lampu gantung utama masjid, yang dengan berat 24.300 kg disebut sebagai yang terberat di dunia. Tidak hanya itu, lampu gantung dengan diameter 22 meter dan terdiri dari empat tingkat itu juga disebut sebagai terbesar di dunia.

Acara peresmian masjid raya dihadiri oleh Presiden Abdel Fattah El-Sisi, di mana media pemerintah menggambarkannya sebagai pertunjukan "keagungan" Mesir.

Kementerian Awqaf Mesir, yang bertanggung jawab atas wakaf keagamaan mengatakan, tahun lalu ada 1.200 peresmian masjid baru di seluruh Mesir. Beberapa dari jumlah tersebut dibiayai oleh kementerian, sementara yang lain dibangun secara pribadi di bawah pengawasan pemerintah.

Wakil Menteri di Kementerian Awqaf Ayman Omar menambahkan bahwa sebanyak 9.600 masjid telah dibangun atau direnovasi dengan biaya US$ 400 juta sejak Presiden Sisi menjabat pada Juni 2014.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya