Liputan6.com, Carabobo - Edwin Valero, petinju profesional asal Venezuela ditemukan tewas di penjara negara bagian Carabobo, Venezuela, di umurnya yang baru menginjak 28 tahun.
Melansir The Guardian, Kamis (13/4/2023), juara kelas ringan WBC itu sempat diskors, ia dijebloskan ke penjara atas dugaan pembunuhan terhadap istrinya sendiri.
Beberapa jam setelah penangkapannya di tanggal 19 April 2010, Valero diketahui bunuh diri di penjara, menurut pernyataan pihak kepolisian.
Advertisement
Kepala polisi federal Venezuela, Wilmer Flores, mengatakan bahwa Valero menggunakan pakaiannya sendiri untuk gantung diri di selnya.
Bukan petugas penjara yang pertama menemukan Valero telah kehilangan nyawanya, melainkan narapidana lain yang segera memberitahu pihak berwenang penjara.
Awalnya, Valero masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan ketika ia diturunkan, tetapi nyawanya tidak dapat terselamatkan dan ia meninggal sekitar pukul setengah dua pagi.
Sehari sebelumnya, petinju profesional itu ditangkap setelah polisi menemukan mayat istrinya yang berusia 24 tahun, Jennifer Viera, di sebuah hotel di kota Valencia, Venezuela.
Kepala Polisi Flores mengatakan bahwa Valero diketahui meninggalkan kamar hotel sekitar subuh kemarin dan diduga memberitahu petugas keamanan hotel bahwa ia telah membunuh Viera.
Pengacara Valero sempat dihubungi untuk dimintai keterangan dan komentar, tetapi jawaban tidak berhasil segera didapatkan lantaran ia tidak menjawab panggilan.
Valero, peraih rekor skor 27-0, diskors sebagai juara kelas ringan WBC pada Februari tahun yang sama dengan kematiannya.
Ditangkap karena Bunuh Istrinya Sendiri
Valero meninggalkan dunia dengan berbagai catatan buruk yang terkenang.
Ia sempat ditangkap bulan Maret 2010 dengan tuduhan melecehkan istrinya dan mengancam staf rumah sakit yang merawatnya karena paru-parunya bocor dan tulang rusuknya patah.
Kantor jaksa agung mengatakan bahwa jaksa telah meminta pengadilan untuk memenjarakan Valero, tetapi hakim malah hanya memberinya perintah larangan untuk mendekati sang istri, yang berulang kali dilanggarnya.
Flores mengatakan, hasil penelusuran oleh polisi telah menemukan tiga luka tusukan pada tubuh Viera.
Namun, penyelidik yang menggeledah kamar hotel tidak dapat segera menemukan senjata yang digunakan Valero dalam pembunuhan tersebut.
Valero adalah sosok yang sangat dikenal di Venezuela, dengan gambar besar tato Presiden Hugo Chavez di dadanya, bersama bendera kuning, biru, dan merah negara tersebut.
Reputasinya sebagai seorang petinju memang mendapatkan cukup perhatian. Aksinya dalam mencetak rekor 27-0, membabat lawannya hingga KO, ini merupakan reputasi menyenangkan bagi para penonton tinju.
Advertisement
Perjalanan Karir Valero
Valero memiliki beberapa julukan, di antaranya adalah “Inca” oleh orang Venezuela, dan “Dinamita” atau dinamit.
Namanya pertama kali mulai meroket ketika ia berhasil memenangkan 18 pertarungan pertama dengan KO, mencetak rekor.
Valero terakhir bertarung pada Februari tahun itu, sebelum ia kemudian diskors. Lawannya adalah Antonio DeMarco dalam pertarungan di Monterrey, Meksiko.
Karirnya di dunia tinju sempat terhambat karena sebagian besar yurisdiksi menolak untuk melisensikan petarung yang mengalami cedera otak.
Valero pernah terlibat dalam kecelakaan sepeda motor pada tahun 2001 yang menyebabkan pendarahan otak.
Petinju itu akhirnya memilih bertarung di tempat lain, terutama Jepang dan Amerika Latin, di mana ia memenangkan gelar pertamanya pada tahun 2006.
Mendiang petinju ini memiliki beberapa catatan buruk di kepolisian.
Ia pernah didakwa karena mengemudi dalam keadaan mabuk di Texas, yang membuatnya sempat ditolak saat mengurus visa AS.
Penolakan itu malah membuat Valero marah dan menuduh pemerintah AS diskriminasi.
Artis Muda Korea Selatan Jo Hana Ditemukan Bunuh Diri, Ini 5 Faktanya
Sosok terkenal lain yang ditemukan bunuh diri adalah Jo Hana, seorang artis muda Korea Selatan.
Kabar mengejutkan datang dari dunia entertainment Korea Selatan. Pasalnya, lagi-lagi seorang artis ditemukan meninggal dunia.
Aktris baru Korea Selatan, Jo Hana ditemukan meninggal dunia dengan cara bunuh diri. Wanita 23 tahun tersebut sebelumnya diketahui menjadi korban penipuan melalui telepon dengan kerugian mencapai 2 Juta Won atau sekitar Rp 26 juta.
Dilansir Liputan6.com dari kdramastars.com, Rabu (28/4/2021) kabar meninggalnya Jo Hana ini pertama kali disampaikan oleh salah satu temannya di media sosial. Ia juga membagikan potret bersama Jo Hana dalam akun Instagram @plusian_don. Akun tersebut juga menuliskan jika Hana menderita kesepian setelah menjadi korban penipuan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.
"Memegang impian menjadi seorang aktor, Hana yang baik hati menjadi sekuntum bunga dan terbang ke surga pada usia 23 tahun. ditipu dua juta won dalam penipuan telepon dan menderita kesepian." ujar akun tersebut seperti yang dilansir Liputan6.com dari kdramastars, Rabu (28/4/2021).
Advertisement