Liputan6.com, Dnipropetrovsk - Rusia telah meluncurkan serangkaian serangan rudal dan artileri ke Ukraina, serangan kedua menjelang fajar dalam tiga hari.
Mengutip BBC, Senin (1/5/2023), satu orang tewas di wilayah Kherson dan 25 orang - termasuk tiga anak - terluka di Dnipropetrovsk.
Baca Juga
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan 15 dari 18 rudal yang ditembakkan berhasil dicegat oleh pertahanan udara negara itu.
Advertisement
Salah satu sasaran utama adalah Kota Pavlohrad dekat Dnipro - seorang pejabat yang dipasang Rusia mengatakan sumber daya untuk serangan Ukraina telah dihantam.
Menulis di Telegram dengan simbol jempol, Vladimir Rogov mengatakan rudal menargetkan infrastruktur kereta api dan depot bahan bakar.
19 blok apartemen bertingkat tinggi, 25 rumah pribadi, enam sekolah dan taman kanak-kanak serta lima toko juga rusak.
Militer Ukraina untuk beberapa waktu berbicara tentang serangan balasan besar - tanpa menentukan di mana dan kapan itu bisa diluncurkan.
Pavlohrad berada di wilayah yang dikuasai Ukraina, sekitar 70 mil (110 km) dari garis depan.
Administrasi militer Dnipropetrovsk Ukraina menggambarkannya sebagai "malam dan pagi yang tragis".
Di tempat lain, kepala administrasi militer kota Kyiv Serhiy Popko mengatakan rudal juga ditembak jatuh di wilayah udara Kyiv.
Serangan rudal terbaru menjelang fajar ini terjadi selang beberapa hari setelah 23 orang tewas dalam serangan Rusia yang menargetkan pusat kota Uman.
Penembakan dari Wilayah Kherson yang Dikuasai Rusia
Sementara itu di wilayah Kherson - yang sebagian masih dikuasai Rusia - otoritas regional Ukraina mengatakan Rusia telah melakukan 39 penembakan.
Mereka berasal dari senjata berbasis darat, serta drone dan pesawat, kata pihak berwenang.
Pada hari Jumat, Rusia mengatakan militernya menargetkan unit cadangan tentara Ukraina.
Sistem pertahanan udara Ukraina telah diperkuat dalam beberapa bulan terakhir karena lebih banyak peralatan Barat tiba di negara tersebut.
Pejabat Rusia mengatakan empat orang tewas di desa perbatasan Rusia akibat serangan udara Ukraina pada hari Minggu.
Sementara itu, seorang pejabat Ukraina pada hari Senin mengatakan tentara telah mengusir pasukan Rusia dari beberapa posisi di Bakhmut, sebuah kota timur yang telah dikepung selama berbulan-bulan.
Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat, mengatakan di Telegram situasinya tetap "cukup sulit" - tetapi "musuh tidak dapat menguasai kota".
Advertisement