Karl Lagerfeld Jadi Tema Met Gala 2023, Ini 3 Fakta Komentarnya yang Tuai Kontroversi

Mengusung tema "Karl Lagerfeld: A Line of Beauty", Met Gala tahun ini penuh kontroversi akibat rekam jejak komentar sang desainer Karl Lagerfeld sebelumnya.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 02 Mei 2023, 15:40 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 15:40 WIB
Karl Lagerfeld. (AFP/F. Guillot)
Karl Lagerfeld. (AFP/F. Guillot)

Liputan6.com, New York - Met Gala tahun ini berlangsung di lokasi yang sama seperti sebelumnya di Metropolitan Museum of Art (MET), New York, Amerika Serikat (AS). Yang berbeda, tema acara Met Gala 2023 menjadi penghormatan untuk mendiang desainer ternama Karl Lagerfeld. 

Acara yang berlangsung pada Senin, 1 Mei 2023 waktu AS itu mengusung tema "Karl Lagerfeld: A Line of Beauty".

Para artis yang hadir pun diminta untuk mengenakan busana yang terinspirasi dari Karl Lagerfeld.

Kendati demikian banyak warganet ungkap kekecewaannya akan tema Met Gala tahun ini. Sebab, rekam jejak Karl Lagerfeld pernah memicu sejumlah komentar kontroversial.

Selama 65 tahun di industri fesyen, Karl telah bekerja dengan merek mode seperti Chanel, Fendi dan Chloé. Karl telah membangun reputasi yang cukup baik. Ia tidak hanya membuat gelombang dalam mengubah arah mode dengan desain inovatif dan teaternya yang berkembang, tetapi pendapatnya yang kurang bagus tentang isu-isu yang mencakup pelecehan seksual, ras, dan ukuran tubuh menodai citranya.

"Pria ini... memang, sangat berbakat, tetapi menggunakan platformnya dengan cara yang sangat penuh kebencian, kebanyakan terhadap perempuan, berulang kali dan sampai tahun-tahun terakhir hidupnya, tidak menunjukkan penyesalan, tidak menawarkan penebusan, tidak ada permintaan maaf, tidak ada bantuan untuk kelompok yang dia serang... tidak ada penjelasan untuk ledakan kejamnya," kata aktris asal Inggris Jameela Jamil melalui Instagram.

"Maaf, tapi tidak. Ini bukan tahun 90-an. Kami tidak melawan semua omong kosong ini hanya untuk membuang semuanya karena seorang pria kulit putih membuat beberapa pakaian cantik untuk orang-orang kurus favorit..."

Berikut ini tiga fakta komentar kontroversial Karl Lagerfel, dikutip dari Refinery29, Selasa (2/5/2023):

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Komentar Karl Lagerfeld akan Fatphobia atau Orang Gemuk

Karl Lagerfeld
Karl Lagerfeld dan kucing kesayangannya, Choupette. Instagram/@choupettesdiary)

Karl Lagerfeld pernah blak-blakan berkomentar tentang keyakinannya bahwa model menjadi contoh sampel ukuran.

"Tidak ada yang mau melihat perempuan berlekuk," kata Karl kepada Focus pada 2009.

Karl Lagerfeld juga menjuluki supermodel Heidi Klum "terlalu berat" dan mengatakan bahwa penyanyi Adele "agak terlalu gemuk".

Karl juga membela obsesi fesyen terhadap perempuan kurus, menyebut bahwa kegemukan sangat "berbahaya dan sangat buruk bagi kesehatan".

Ketika ditanya tentang kewajiban Chanel untuk mewakili "model yang sedikit lebih sehat" sebagai lawan dari "model yang sangat kurus", Karl menepis pertanyaan itu dan melabelinya sebagai "membosankan" dan "konyol" sebelum menggembar-gemborkan tentang bahayanya obesitas.

2. Komentar Karl Lagerfeld tentang Gerakan #MeToo

Karl juga terkenal tidak menyetujui gerakan #MeToo.

Pada 2018, setahun sebelum kematiannya, ia berkata, "Jika Anda tidak ingin celana Anda ditarik, jangan menjadi model! Bergabunglah dengan biarawati, akan selalu ada tempat untuk Anda di biara."

"Yang paling mengejutkan saya dari semua ini adalah para bintang muda yang membutuhkan waktu 20 tahun untuk mengingat apa yang terjadi. Belum lagi fakta bahwa tidak ada saksi penuntut," katanya.

Karl diduga mengirimkan bunga kepada mantan Kepala International Monetary Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn setelah ia dituduh melakukan pelecehan seksual.

"Mereka semua melakukannya di dunia politik. Mereka terangsang dari politik, dari kekuasaan. Dan ia memiliki pesona yang luar biasa. Ia benar-benar menawan. Ia menyenangkan, ia hebat. Ia pria yang manis, selama Anda bukan seorang perempuan," ucap Karl.


3. Komentar Karl Lagerfeld Soal Queerness

Karl Lagerfeld
Desainer legendaris Karl Lagerfeld berpose di samping foto kucingnya "Choupette" selama peresmian acara "Corsa Karl and Choupette" di Palazzo Italia di Berlin pada 3 Februari 2015. (AFP/Jens Kalaene)

Sebagai seorang pria gay, Karl Lagerfeld memiliki pemikiran yang kontradiktif dan menyesakkan tentang komunitas LGBTQ+.

Kembali pada 2010, ia mengatakan kepada Vice bahwa ia menentang gagasan pernikahan gay.

"Saya menentangnya karena alasan yang sangat sederhana. Di tahun 60-an, mereka semua mengatakan kami berhak atas perbedaan. Dan sekarang, tiba-tiba, mereka menginginkan kehidupan borjuis," jelas Karl.

"Bagi saya, sulit membayangkan, salah satu ayah di tempat kerja dan yang lain di rumah dengan bayinya. Bagaimana dengan bayinya? Saya tidak tahu. Saya melihat lebih banyak pasangan lesbian menikah sembari punya bayi daripada saya melihat anak laki-laki menikah dengan punya bayi. Dan saya juga lebih percaya pada hubungan antara ibu dan anak daripada antara ayah dan anak," katanya.

Kendati demikian, pada saat pengumuman Met Gala 2023 diumumkan, Direktur Met Gala Max Hollein berkata, "Karl Lagerfeld adalah salah satu kekuatan yang paling menawan, produktif, dan dikenal dalam mode dan budaya, dikenal karena desainnya yang luar biasa dan kreativitasnya yang tak kenal lelah. output untuk persona legendarisnya."

"Pameran imersif ini akan mengungkap praktik artistiknya yang luar biasa, mengundang publik untuk mengalami bagian penting dari imajinasi dan hasrat Lagerfeld yang tak terbatas untuk inovasi," lanjutnya.


Model dan Desainer Fesyen Protes Met Gala 2023 Buat Penghormatan Khusus untuk Karl Lagerfeld

Hari Buruh, Model dan Desainer Fesyen Protes Met Gala 2023 Buat Penghormatan Khusus untuk Karl Lagerfeld
Para model gelar protes di luar Metropolitan Museum of Art pada Minggu, 30 Mei 2023, memprotes penghormatan bagi Karl Lagerfeld sekaligus menuntut perlindungan dan penyetopan eksploitasi di dunia fesyen. (Instagram/@modelallianceny)

Sebelum Met Gala dimulai, sejumlah model dan desainer fesyen menggelar aksi protes di luar MET pada Minggu, 30 Mei 2023 untuk menandai peringatan Hari Buruh sekaligus jelang penyelenggaraan Met Gala 2023.

Mereka menuntut perlindungan pekerja dasar untuk para model dan menyerukan penghentian eksploitasi di industri.

Model Alliance memimpin aksi protes dan menyerukan para legislator di negara bagian New York untuk meloloskan Undang-Undang Pekerja Fesyen yang akan mengatur industri bernilai 1,7 triliun dolar AS. Di satu sisi, para panitia The Met bersiap menggelar acara untuk menghormati mendiang desainer 'bermasalah'.

"Hal yang tidak diragukan lagi yang dibiarkan tidak terkatakan tentang Lagerfeld, yang saya bekerja dengannya sebagai model secara reguler, adalah penyebutan sikapnya terhadap perempuan yang problematik yang tidak sesuai dengan standarnya yang berbahaya dan ketinggalan zaman," kata Sara Ziff, pendiri Model Alliance, dikutip dari NY Post, Senin (1/5/2023).

Sara, yang diduga diperkosa oleh seorang eksekutif en-Miramax ketika baru berusia 19 tahun, mengatakan sudah saatnya industri mengakui masalah ketenagakerjaan di industri fesyen, termasuk pelecehan. Ia juga mengatakan mereka yang berkuasa harus mengutuk, bukan merayakan, tokoh ikonik yang mengambil keuntungan dari karyawan.

Baca selebihnya di sini...

Infografis The Big 4, Pekan Mode Bergengsi Dunia
Infografis The Big 4, Pekan Mode Bergengsi Dunia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya