15 Mei 1929: Kebakaran dan Gas Beracun di Klinik Cleveland Renggut 123 Nyawa

Kebakaran besar yang tewaskan 123 orang, gas beracun dan listrik yang terputus menyulitkan pekerja melarikan diri.

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 15 Mei 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)

Liputan6.com, Cleveland - Kebakaran hebat terjadi di sebuah bangunan klinik di Cleveland, Ohio, pada 94 tahun lalu.

Insiden tragis yang merenggut ratusan nyawa itu disebabkan oleh suatu komponen yang tersulut.

Melansir South Coast Herald, diketahui bahwa kebakaran struktur besar di Klinik Cleveland di Cleveland, Ohio yang terjadi pada tanggal 15 Mei 1929 itu dimulai di ruang bawah tanah.

Klinik Cleveland sudah mulai beroperasi pada tahun 1921, delapan tahun sebelum kebakaran ini terjadi.

Penyebab tragedi itu adalah bola lampu terbuka yang letaknya berdekatan dengan beberapa film sinar-x nitroselulosa diketahui menyulut film tersebut.

Film nitroselulosa yang terbakar dengan cepat menghasilkan sejumlah besar gas beracun, menyebabkan korban mati lemas.

Nahas, wajah korban berubah menjadi cokelat kekuningan hanya dalam beberapa menit.

Api menghasilkan gas beracun dan dua ledakan terpisah, merenggut 123 nyawa.

Situs Grunge menyebut, ruang bawah tanah Klinik Cleveland menampung sekumpulan pipa uap yang melapisi langit-langit, serta puluhan ribu lembar film sinar-x -- diperkirakan mencapai 10.000 pon film, disimpan dalam sekitar 4.000 amplop, ditumpuk di ruangan yang tidak berventilasi.

Sekitar jam 9 pagi pada hari nahas itu, staf klinik melihat kebocoran di salah satu pipa uap, dan seorang pekerja dipanggil untuk memperbaiki masalah tersebut. Pekerja itu tiba dan mulai melakukan pekerjaannya, mematikan uap yang mengalir ke saluran yang terputus lalu keluar sekitar satu jam kemudian karena pipa terlalu panas untuk diperbaiki.

Ketika dia kembali sekitar pukul 11, muncul awan gas berwarna cokelat dan kuning yang mengancam melayang di dekat langit-langit ruang bawah tanah. Dia mencoba untuk memperbaiki masalah itu sendiri, namun malah pingsan akibat terpapar asap berbahaya di sekelilingnya. Untungnya, dia bangun tak lama kemudian dan keluar ruangan penuh gas yang mudah menguap dan meledak, bersama petugas pemeliharaan terdekat. Keduanya lalu mulai memperingatkan orang-orang di bangunan tersebut tentang apa yang terjadi. Tapi itu hanyalah awal dari teror gas yang mematikan.

Salah seorang penyintas, Dr. E. Perry McCullagh, dalam buku berjudul “To Act as a Unit: The Story of the Cleveland Clinic” karya John D.Clough, mengatakan bahwa salah satu lift mati akibat listrik yang terputus, menjebak dan membunuh orang-orang di dalamnya.

Menurut National Board of Fire Underwriters dan the National Board of Fire Underwriters, gas yang sangat mudah menguap dan mudah terbakar itu secara spontan tersulut, melansir Grunge.

Mengakibatkan api di dalam gedung benar-benar memutus lift-lift lain di gedung serta salah satu anak tangga.

Situasi tersebut sangat kacau karena para pekerja yang terperangkap kesulitan untuk melarikan diri. Alhasil, korbannya pun mencapai ratusan.

Sang pendiri klinik, Dr John Phillips, juga masuk dalam daftar korban tewas. 

Selain itu, petugas pengaman pun ikut menjadi korban. Polisi Ernest Staab tewas terkena gas saat menyelamatkan 21 korban. 

Yang Terjadi Setelah Kebakaran

Klinik Cleveland Ohio
Klinik Cleveland Ohio. (Cleveland Clinic Official Website)

Informasi yang didapat dari penyidik menyebut bahwa pihak klinik tidak bersalah atas kebakaran tersebut.

Bencana ini justru membuktikan bahwa teknik pemadaman kebakaran memerlukan perubahan signifikan.

Pihak Kota Cleveland kemudian menyediakan masker gas kepada departemen pemadam kebakarannya.

Tak hanya itu, mereka juga mengusulkan layanan ambulans kota. Hal tersebut demi penanganan yang lebih baik di masa depan.

Pengaruh lain dari bencana ini adalah, secara nasional, insiden tersebut mendorong fasilitas medis untuk menetapkan standar penyimpanan film nitroselulosa dan bahan berbahaya lainnya.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa kebakaran Klinik Cleveland juga merupakan katalis untuk pengembangan refrigeran klorofluorokarbon yang tidak mudah terbakar dan tidak beracun. 

Namun demikian, sebagian besar kematian berasal dari menghirup karbon monoksida dan oksida nitrat yang sangat beracun daripada metil klorida itu sendiri, dan bahkan pada saat bencana, perusahaan kimia sadar akan bahaya refrigeran.

Petugas pemadam kebakaran memperkirakan kerusakan properti klinik yang sampai sekarang masih beroperasi itu sebesar $50.000 ($882.561 dalam dolar tahun 2023, atau setara 12,9 miliar rupiah).

10 Mei 1993: Petaka Kebakaran Pabrik Mainan di Bangkok, 240 Orang Lebih Tewas

Rumah Keluarga Juragan Ikan Terbakar, 6 Orang Tewas
Ilustrasi kebakaran. Foto: Pixabay.com

Sebuah kebakaran besar lainnya juga pernah terjadi di masa lampau. Kali ini bahkan dengan korban tewas lebih banyak, mencapai angka 200-an.

Disebut-sebut sebagai salah satu kebakaran pabrik terbesar dalam sejarah, petaka kebakaran di salah satu pabrik mainan Thailand ini dilaporkan telah merenggut ratusan nyawa.

Api menyulut bangunan pabrik mainan, Pabrik Kader Industrial Co. Ltd., di Bangkok, Thailand, di malam hari pada tanggal 10 Mei 1993. 

Lebih dari 240 pekerja dikhawatirkan tewas ketika kebakaran melanda sebuah pabrik mainan di pinggiran Bangkok, kata perdana menteri Thailand, mengutip Gulf News.

Tak hanya korban jiwa, lebih dari 500 lainnya terluka akibat kebakaran itu.

Melansir situs UPI, seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Thailand mengatakan kebakaran pabrik tersebut dipicu oleh korsleting listrik.

Api yang berkobar sampai meratakan tiga bangunan ini menjebak ratusan pekerja yang ketakutan, menurut pihak berwenang.

Baca selengkapnya di sini...

Infografis Polusi Udara di Dunia Menurun saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Polusi Udara di Dunia Menurun saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya