Liputan6.com, Riyadh - Kementerian Haji dan umroh di Arab Saudi telah mengumumkan bahwa izin umroh pada musim ini akan ditutup per 4 Juni 2023. Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut jemaah haji tahun ini.
Dilaporkan Saudi Gazette, Selasa (23/5/2023), Kementerian Haji dan Umroh Saudi juga menegaskan bahwa visa umroh tidak bisa dipakai untuk melaksanakan haji.
Baca Juga
Jemaah dengan visa umroh diminta untuk mengakhiri ritual pada 20 Dzulqaidah atau 18 Juni 2023.
Advertisement
Dirjen Keamanan Publik di Arab Saudi turut mengumumkan bahwa warga yang tidak punya izin masuk khusus untuk musim haji akan diminta berputar balik pada titik-titik masuk di jalanan menuju Mekkah.
Aturan pelarangan itu mulai diterapkan pada tanggal 25 Syawal lalu berdasarkan panduan haji 1444 H.
Berdasarkan panduan tersebut, kendaraan dan ekspat harus kembali ke daerah asalnya kecuali mereka punya izin masuk untuk bekerja di lokasi-lokasi suci di Mekkah.
Warga lokal di Mekkah dikecualikan dari aturan tersebut. Otoritas di Saudi juga sudah mulai menerima pengajuan izin masuk ke kota suci untuk para pekerja domestik dan anggota keluarga yang bukan warga Saudi.
Pengajuan izin turut diberikan oleh pekerja yang bekerja di bisnis-bisnis di kota suci, pemegang visa musiman, dan kontraktor yang terdaftar di sistem "Ajeer" untuk musim Haji 1444 H.
Ajeer adalah platform untuk pekerja asing di Arab Saudi.
Pemerintah Saudi Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia, Ingin Beri Layanan Terbaik
Sebelumnya dilaporkan, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci mulai Rabu, 24 Mei 2023. Terkait hal ini, Pemerintah Arab Saudi melalui Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah, Muhammad Abdurrahman Al Bijawi menyatakan kesiapan negaranya menerima jemaah haji asal Indonesia.
Salah satu inovasi yang akan kembali diterapkan dalam menyambut jemaah haji Indonesia yakni fasilitas fast track atau jalur cepat keimigrasian di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
"Kita akan melihat tanggal 24 Mei atau 5 Zulqaidah saat kedatangan jemaah haji Indonesia. Kita akan bersama-sama menyambutnya," ujar Abdurrahman.
Hal ini disampaikan Abdurrahman saat memberikan pernyataan pers usai menerima kunjungan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid di kantornya, di Madinah, Senin (22/5).
Dia mengaku sangat senang menerima kunjungan misi haji Indonesia. "Kami sudah sangat rindu untuk memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia yang sangat tertib dan baik," ujarnya.
Tiga bulan lalu, kata dia, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah berkunjung ke Jakarta untuk melihat persiapan Bandara Soekarno Hatta dalam menerapkan fast track. Dengan fast track, waktu pemrosesan oleh imigrasi Arab Saudi dapat dipangkas.
Bila pelayanan standar proses imigrasi memakan waktu 2 jam lebih, dengan jalur cepat ini pemrosesan di bandara Arab Saudi hanya butuh sekitar 30 menit. Dengan begitu, jemaah tidak perlu berlama-lama mengantre di bandara, sehingga bisa langsung naik bus yang disediakan PPIH untuk diantar ke hotel.
"Kami sangat berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji dan itu merupakan perintah langsung dari Raja Salman agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan tenang, dengan khusyuk, dan kembali ke Tanah Airnya mendapatkan haji mabrur," papar Abdurrahman.
Advertisement
363 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Embarkasi Batam Tiba di Asrama, Besok Berangkat ke Tanah Suci
Sebanyak 363 calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama mulai masuk asrama haji Embarkasi Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Mereka akan berangkat ke Tanah Suci pada Rabu pagi (24/5/2023).
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Hang Nadim Batam, Muhammad Syafii di Batam, Selasa (23/5/2023) mengatakan, pada kloter 1 merupakan jemaah calon haji (JCH) asal Provinsi Kepri.
"Kloter 1 sudah datang dan lengkap. Jemaah Kabupaten Natuna sudah datang dari Sabtu sebanyak 101 jemaah. Kemudian hari Senin dari Kabupaten Anambas 48 jemaah dan Kabupaten Lingga 41 jemaah. Dan hari ini dari Kota Batam 24 jemaah, Kabupaten Karimun 149 jamaah," kata Syafii.
Adapun calon haji yang akan diberangkatkan terdiri atas 363 calon haji, 3 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), 1 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), dan 1 orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI).
"Di setiap kloter kita sudah ada petugas 5 orang petugas, terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, petugas kesehatan 3 orang ada 1 dokter dan 2 perawat," kata dia.
Ia menjelaskan pelepasan JCH kloter pertama Embarkasi Batam akan dilakukan oleh Gubernur Kepri pada 24 Mei 2023 pukul 03.00 WIB.
Jemaah mulai berdatangan ke asrama haji Embarkasi Aceh sejak Selasa, pagi. Jemaah langsung mengikuti pemeriksaan kesehatan, pembagian kartu kamar di asrama haji dan biaya hidup (living cost), pengambilan paspor, serta pemakaian gelang.
Embarkasi Hang Nadim Batam siap melayani calon jamaah haji dari empat provinsi di Indonesia, di antaranya Kalimantan Barat, Kepri, Riau dan Jambi.
"Embarkasi Batam melayani sekitar 11 ribu lebih jamaah. Yang masuk asrama Kepri dan Kalbar. Jambi dan Riau Embarkasi Antara tidak masuk asrama," demikian Muhammad Syafii.