Liputan6.com, Jakarta - Aktor legendaris Jet Li bikin para penggemar khawatir. Pasalnya, banyak yang menyebut ia 20 tahun lebih tua dari usianya setelah mengalami penyakit serius.
Penampilan terbaru Jet Li tersebar di aplikasi Weibo. Para penggemar menyebut Li seakan-akan sudah berusia 80 tahun, dengan tulang pipi yang cekung.
Selain itu, wajahnya juga tampak kurus dengan mata yang telihat menonjol.
Advertisement
Sudah lama memang Jet Li harus melawan penyakit yang ia derita. Dikutip dari laman Strait Times, Minggu (25/6/2023) ia mengidap penyakit hipertiroid sejak 2010.
Lantas apa itu hipertiroid yang diderita Jet Li? seberbahaya apa penyakit ini?
Hipertiroid merupakan gangguan pada tiroid yang terlalu aktif. Tiroid menghasilkan hormon tiroid yang keberadaannya memengaruhi tiap sel dan organ tubuh. Bahaya penyakit hipertiroid dapat dialami siapa saja tanpa mengenal usia.
Tiroid yang terlalu aktif akan memengaruhi produksi hormon tiroid ini. Hipertiroid harus segera mendapatkan penanganan dokter. Tiroid yang terlalu aktif dapat memengaruhi siapa pun, tetapi sekitar 10 kali lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan biasanya dimulai antara 20 dan 40 tahun. Bahaya penyakit hipertiroid yang tidak segera diobati akan menimbulkan komplikasi.
Komplikasi dari bahaya penyakit hipertiroid ini bisa memengaruhi sistem tubuh lainnya. Bahaya penyakit hipertiroid ini bisa meliputi penyakit jantung hingga kerusakan tulang. Mengetahui bahaya penyakit hipertiroid bisa membuat Anda lebih waspada dengan penyakit ini.
Bahaya yang Perlu Diwaspadai dari Hipertiroid
Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini menghasilkan tetraiodothyronine (T4) dan triiodothyronine (T3), yang merupakan dua hormon utama yang mengontrol bagaimana sel-sel menggunakan energi. Kelenjar tiroid mengatur metabolisme melalui pelepasan hormon-hormon ini.
Hipertiroid terjadi ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak T4, T3, atau keduanya. Diagnosis tiroid yang terlalu aktif dan pengobatan penyebabnya dapat meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Berbagai kondisi dapat menyebabkan hipertiroidisme. Penyakit Graves, kelainan autoimun, adalah penyebab paling umum dari hipertiroidisme. Ini menyebabkan antibodi merangsang tiroid untuk mengeluarkan terlalu banyak hormon.
Gejala hipertiroid sangatlah luas dan bervariasi di tiap orang. Pasien dengan hipertiroidisme ringan sering tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya karena tidak ada gejala.
Jumlah T4, T3 yang tinggi, atau keduanya dapat menyebabkan tingkat metabolisme yang terlalu tinggi. Ini disebut keadaan hipermetabolik. Saat dalam keadaan hipermetabolik, Anda mungkin mengalami detak jantung yang cepat, tekanan darah tinggi, dan tremor tangan. ipertiroid dapat menyebabkan lebih sering buang air besar, penurunan berat badan, dan, pada wanita, siklus menstruasi tidak teratur.
Advertisement
Bahaya Hipertiroid bisa Memengaruhi Jantung
Hipertiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama yang berkaitan dengan jantung. Beberapa komplikasi hipertiroidisme yang paling serius melibatkan jantung. Ketika mengalami hipertiroidisme, metabolisme terus berjalan setiap saat dan dapat memengaruhi kinerja jantung.
Ini termasuk detak jantung yang cepat dan gangguan irama jantung yang disebut atrial fibrilasi. Kondisi ini meningkatkan risiko stroke, dan gagal jantung kongestif yang merupakan suatu kondisi di mana jantung tidak dapat mensirkulasi darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Bahaya Penyakit Hipertiroid pada Mata
Masalah mata, yang dikenal sebagai penyakit mata tiroid atau oftalmopati Graves, menyerang sekitar satu dari tiga orang dengan tiroid yang terlalu aktif yang disebabkan oleh penyakit Graves. Jika tidak diobati, masalah mata yang parah dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Masalah pengelihatan ini dapat berupa:
1. Mata terasa kering dan berpasir
2. Sensitivitas terhadap cahaya
3. Mata berair
4. Penglihatan kabur atau ganda
5. Mata merah
6. Kelopak mata merah dan bengkak
Advertisement