Kasus Temuan 39 Jasad Imigran dalam Truk di Inggris, Dalang Utama Mengaku Bersalah

Marius Mihai Draghici, 50 tahun, ditahan oleh polisi di Rumania pada Agustus 2022 dan didakwa oleh jaksa Inggris dengan 39 tuduhan pembunuhan dan konspirasi untuk membantu imigrasi yang melanggar hukum.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2023, 10:02 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 10:02 WIB
39 Jasad Ditemukan dalam truk di Essex, Inggris.
39 Jasad Ditemukan dalam truk di Essex, Inggris. (Source: AP/ Aaron Chown)

Liputan6.com, London - Seorang pria Rumania yang dituduh sebagai biang keladi operasi penyelundupan manusia mengaku bersalah hari Jumat (23/6) atas pembunuhan tak disengaja terhadap 39 migran Vietnam yang ditemukan tewas di sebuah truk semi-trailer di Inggris tenggara Agustus tahun lalu.

Marius Mihai Draghici, 50 tahun, ditahan oleh polisi di Rumania pada Agustus 2022 dan didakwa oleh jaksa Inggris dengan 39 tuduhan pembunuhan dan konspirasi untuk membantu imigrasi yang melanggar hukum.

Draghici mengaku bersalah atas dakwaan di pengadilan Old Bailey, London hari Jumat 23 Juni 2023 dan akan dijatuhi hukuman di kemudian hari, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia (25/6/2023).

Para korban, yang termuda adalah dua anak laki-laki berusia 15 tahun, mati lemas di dalam sebuah kontainer truk saat mereka diangkut ke tempat yang mereka harapkan akan menjadi kehidupan baru di Inggris.

Mayat para migran ditemukan di dalam unit tersegel di sebuah pelabuhan dekat London pada Oktober 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Geng yang Mengeksploitasi Imigran

Boris Johnson, PM Inggris tulis pesan di buku belasungkawa.
Terkait kasus pembunuhan dalam truk di Essex, Inggris, Boris Johnson, PM Inggris tulis pesan di buku belasungkawa.(Source: AP/Stefan Rousseau)

Kasus ini memberi petunjuk baru yang mengejutkan tentang sejauh mana para migran akan pergi untuk mencapai Inggris - dan tentang geng yang mengeksploitasi keputusasaan mereka.

Para korban masing-masing membayar hingga $16.500 untuk diselundupkan.

Pada tahun 2021, dua penyelundup lainnya menerima hukuman penjara 27 tahun dan 20 tahun dalam kasus tersebut, sementara dua pengemudi truk masing-masing dipenjara selama 13 tahun dan 18 tahun.

Empat pria lainnya telah menerima hukuman penjara di Inggris karena berkonspirasi untuk memfasilitasi imigrasi yang melanggar hukum, sementara yang lain dijatuhi hukuman 10 bulan setelah mengakui peran terbatas dalam jaringan penyelundupan itu.

Belgia telah menghukum 19 orang karena menjadi bagian dari jaringan penyelundupan yang terkait dengan kematian tersebut, termasuk pemimpin kelompok tersebut, Vo Van Hong, yang dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya