Liputan6.com, Tel Aviv - Pebisnis sekaligus produser film Hollywood asal Israel Arnon Milchan mengaku bahwa dia secara rutin mengirimkan sampanye, cerutu, dan hadiah lain bernilai puluhan ribu dolar yang diminta oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pengakuan tersebut diungkapkan Milchan melalui video conference pada persidangan kasus korupsi Netanyahu, Minggu (25/6/2023). Milchan disebut merupakan saksi kunci bagi jaksa yang mencoba membuktikan bahwa Netanyahu melakukan kecurangan dan pelanggaran kepercayaan pada salah satu dari tiga kasus hukum yang diajukan terhadapnya.
Baca Juga
Jaksa berharap kesaksian Milchan, yang masih akan berlangsung, dapat melukiskan gambaran bahwa Netanyahu dan istrinya menerima hadiah mewah dengan imbalan memuluskan kepentingan Milchan. Sementara kubu Netanyahu bersikeras bahwa pemberian berbagai barang mewah hanyalah bentuk dari sikap ramah.
Advertisement
Dilansir The Guardian, Senin (26/6), Netanyahu tiba di ruang sidang tidak lama setelah kesaksian Milchan dimulai. Dan Milchan menyapanya dalam bahasa Ibrani dengan menggunakan sapaan akrabnya, "Shalom, Bibi".
Menurut dakwaan, Milchan yang memproduseri sejumlah film Hollywood seperti Pretty Woman, Gone Girl, Mr. & Mrs Smith dan banyak lagi, memberi Netanyahu dan istri sekotak cerutu dan sampanye selama beberapa tahun. Selain itu, terdapat pula perhiasan, yang disebut bernilai hampir USD 200.000 atau sekitar Rp3 miliar.
Dalam dakwaannya, jaksa menggambarkan pemberian Milchan terhadap Netanyahu dan istri sebagai "jalur suplai" hadiah mewah.
Sebagai imbalan pemberian hadiah-hadiah mewah tersebut, Netanyahu dituduh menggunakan posisinya untuk membantu Milchan mengamankan perpanjangan visa Amerika Serikat dengan memanfaatkan kontak diplomatik, termasuk melalui mantan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Netanyahu juga dituduh mendorong undang-undang yang akan memberi Milchan keringanan pajak jutaan dolar.
Dakwaan menyebutkan pula bahwa Netanyahu dan Milchan telah memiliki hubungan sejak tahun 1999.
Dua kasus yang menjerat Netanyahu lainnya terkait dengan dugaan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, yang menuduh Netanyahu barter kepentingan dengan pemilik industri media.
Keluarga Netanyahu Menyukai Hadiah
Netanyahu membantah melakukan kesalahan. Dia mengklaim dirinya adalah korban dari perburuan penyihir yang diatur oleh media liberal dan sistem peradilan yang bias.
Kritikus menuding ngototnya Netanyahu merombak sistem peradilan Israel merupakan cara untuk mengamankan dirinya dari berbagai dakwaan.
Persidangan, yang dimulai pada tahun 2020 dan masih belum mendengar pengakuan dari Netanyahu, telah menghadirkan lebih dari 40 saksi dari pihak penuntut. Beberapa di antaranya adalah mantan orang kepercayaan terdekat Netanyahu.
Catatan saksi tidak hanya menjelaskan tiga kasus saja, namun juga karakter Netanyahu dan reputasi keluarganya yang hidup dari sumbangan pembayar pajak dan pendukung kaya. Ajudan Milchan, Hadas Klein, bersaksi tahun lalu bahwa keluarga Netanyahu "menyukai hadiah".
Advertisement