Liputan6.com, Moskow - Para atlet dari Rusia dan Belarus akan diizinkan bertanding di Asian Games di Hangzhou untuk membantu mereka mendapat nilai agar masuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA), memutuskan melalui pemungutan suara pada Sabtu (8/7) bahwa sebanyak 500 atlet dari kedua negara bisa berlaga di bawah bendera netral.
Namun, mereka tidak diizinkan memenangi medali dalam Asian Games yang akan digelar pada 28 September hingga 28 Oktober.
Advertisement
Meski demikian mencatatkan hasil internasional bisa membuka jalan ke Paris, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (10/7/2023).
Pada Januari, penjabat presiden OCA Randhir Singh mengatakan kepada wartawan bahwa “Mereka tidak akan ikut campur sistem medali kami dan kuota Asia untuk Olimpiade.”
Para atlet dari Rusia dan Belarus dilarang berlaga di kompetisi internasional sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Komite Internasional Olimpiade (International Olympic Committee/IOC) mendapat tekanan luar biasa dari sejumlah pemerintahan, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis untuk mengecualikan atlet dari kedua negara. Berita keputusan OCA pada Sabtu itu akan menuai kritik keras dari berbagai oposisi.
OCA sudah membuka sebagian pintu untuk para atlet Rusia dan Belarus untuk memenuhi kualifikasi berkompetisi di Paris ketika Forum Atlet organisasi itu mendukung prinsip-prinsip di balik alasan itu pada Maret.
Asian Games Bukan Prioritas, PSSI Kirim Timnas Indonesia U-20
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pihaknya tak bakal memasang target buat para pemain Timnas Indonesia U-20 yang bakal diturunkan dalam perhelatan Asian Games 2022.
Menurutnya, ajang tersebut bukan ditujukan untuk mengincar gelar juara, melainkan sebagai sarana persiapan masa depan bagi para penggawa Garuda Nusantara yang berlaga.
Seperti diketahui, tim sepak bola Merah Putih memang bakal berpartisipasi dalam turnamen multi event level Asia yang dijadwalkan berlangsung di Hangzhou, Tiongkok, pada akhir September hingga awal Oktober mendatang.
Menariknya, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia tak bakal menurunkan pemain sarat pengalaman di ajang tersebut. Sebaliknya, mereka berencana menyiapkan pemain U-20 untuk Asian Games 2022, dengan didampingi oleh pelatih Indra Sjafri.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku tidak takut menurunkan penggawa muda di kompetisi olahraga multi event Asia. Walau begitu, ia juga ogah memasang target muluk-mulu bagi anak-anak asuh Indra Sjafri lantaran Asian Games 2022 hanya merupakan sasaran antara.
"Nanti makanya saya bicara ke Coach Indra, yang Asian Games 2022 kami akan siapkan U-20, terus kenapa takut? Sama Argentina saja sudah berani," tuturnya saat ditemui awak media di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
"Tapi kan itu apa, tidak ada target. Targetnya apa? Buat masa depan. Target buat masa depan, kenapa? (Karena) U-20 tahun depan jadi U-21.'
"Kalau bisa (pemain) U-20 (ya inginnya) U-20 terus. Cuma enggak dikasih sama Allah, (mereka) umurnya makin tua, jadi nanti habis U-20 jadi U-21, 22," sambung Erick sembari berkelakar.
Advertisement
Harus Perhitungkan Komposisi Pemain di Tiap Ajang
Tak dapat dimungkiri, PSSI memang harus memperhitungkan secara matang komposisi pemain yang tampil di tiap-tiap ajang. Pasalnya, Timnas Indonesia bakal dihantam agenda padat dalam waktu dekat.
Selain tampil di Asian Games 2022, pasukan Merah Putih harus melakoi gelaran Piala AFF U-23 yang dihelat di Thailand pada 16-27 Agustus mendatang.
Setelahnya, mereka dijadwalkan tampil dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 di Solo mulai 6-12 September. Belum lagi, para pemain juga masih memiliki kewajiban dengan klub di liga.
Berkaca dari situasi ini, pemilihan pemain menjadi aspek penting dalam masing-masing kompetisi. Pertimbangan matang diperlukan mencegah terjadinya cedera pada para penggawa akibat kelelahan.
"Kita sudah saling inginjadi nomor satu, di liga dan di tim nasional. Akan tetapi, isunya apa? Di kalender sama di ego. Jadi sudah mengerti semua, kita saling berdampingan," tutur Erick pada Kams (6/7/2023).
"Karena itu, kita pada saat Asian Games dan AFF, liga berhenti tidak? Terus mau ngirim pemain siapa? Itu poinnya. Tidak mungkin pemain tampil di klub dan timnas sekaligus," katanya lagi.
"Nanti cedera, kita enggak punya lagi (Rizky) Ridho. Nanti cedera, enggak punya lagi Marselino (Ferdinan), nyesel kita. Ingat lho, ini manusia, bisa cedera parah terjadi, jadi artinya apa? Kita harus sinergi, sinambung program," kata Erick.