Liputan6.com, Moskow - Seorang jenderal Rusia yang dipenjara dan mengawasi pembangunan Black Sea palace atau istana Laut Hitam senilai £1 miliar (sekitar Rp19,3 triliun) milik Vladimir Putin dilaporkan meninggal misterius dalam tahanan. Kematiannya terjadi tak lama setelah memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat.
Menurut laporan Yahoo News yang dikutip Kamis (24/8/2023), tidak jelas secara pasti bagaimana Jenderal Gennady Lopyrev yang berusia 69 tahun meninggal, namun pihak berwenang mengatakan dia jatuh sakit pada hari Senin sebelum meninggal pada Selasa dini hari.
Jenderal Rusia tersebut dipenjara pada tahun 2017 oleh pengadilan militer atas tuduhan menerima suap dan kepemilikan amunisi ilegal – namun ia selalu membantahnya. Dia diyakini tidak memiliki kondisi medis apa pun sebelumnya dan berencana mengajukan permohonan pembebasan lebih awal, menurut Radio Free Europe.
Advertisement
Lopyrev bekerja sebagai pengawal Vladimir Putin ketika dia ditangkap, Moscow Times melaporkan. Ia juga bertugas mengawasi pembangunan sejumlah fasilitas negara di Rusia selatan, termasuk 'Istana Putin', sebuah kompleks besar di sepanjang pantai Laut Hitam yang diyakini berukuran 39 kali luas Monaco.
Sementara Vladimir Putin membantah menjadi pemilik Istana Putin, namun oligarki Arkady Rotenberg diduga bertindak sebagai pemilik proksi atas namanya.
Investigasi yang dilakukan oleh pemimpin oposisi Alexei Navalny dan Anti-Corruption Foundation menuduh Putin menggunakan dana yang diperoleh secara curang untuk membangun bangunan tersebut, yang dilaporkan menelan biaya pembangunan sebesar £1 miliar.
Kematian Mendadak
Kematian mendadak Lopyrev, yang merupakan letnan jenderal di Layanan Garda Federal, menimbulkan kecurigaan adanya kecurangan, kemungkinan keracunan, tetapi Viktor Boborykin, dari Komisi Pengawasan Publik, meyakinkan masyarakat bahwa "tidak ada kejahatan".
Jenderal Gennady Zhidko, yang sempat memimpin pasukan Kremlin di Ukraina sebelum digulingkan karena "kegagalan" di medan perang, adalah salah satu sekutu lama Putin yang meninggal karena sakit minggu ini.
Komandan tersebut meninggal pada usia 57 tahun di Moskow pada Rabu 23 Agustus 2023 setelah “sakit yang berkepanjangan”, seorang pemimpin regional mengumumkan melalui Telegram.
Zhidko sempat memimpin apa yang disebut "operasi militer khusus" di Ukraina mulai Mei 2022 sebelum dipecat "karena kegagalan selama operasi militer", lapor BBC pada saat itu.
Dia digantikan oleh Sergey Surovikin, yang diduga sekutu pemimpin Wagner dan pemberontak Yevgeny Prigozhin, yang juga akhirnya digulingkan dan sekarang dilaporkan menjadi tahanan rumah, lapor Politico.
Advertisement
Bos Wagner Orang Dekat Vladimir Putin Tewas Kecelakaan
Sementara itu, Badan penerbangan sipil Rusia (Rosaviatsia) mengonfirmasi bahwa bos kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, berada di dalam jet pribadi yang jatuh di utara Moskow, pada Rabu (23/8/2023). Sepuluh orang tewas dalam insiden tersebut.
Menurut para pejabat Rusia seperti dikutip kantor berita TASS, jet pribadi nahas tersebut membawa tiga kru dan tujuh penumpang. Mereka dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg. Demikian seperti dilansir AP, Kamis (24/8).
Tidak lama pasca kecelakaan pesawat, Rosaviatsia melaporkan bahwa nama Prigozhin masuk dalam daftar penumpang.
Komite Investigasi Rusia membuka penyelidikan atas kecelakaan tersebut dengan tuduhan melanggar peraturan keselamatan udara. Interfax, mengutip pejabat layanan darurat, melaporkan pada Kamis pagi bahwa 10 jenazah telah ditemukan di lokasi kecelakaan dan operasi pencarian telah berakhir.
Data pelacakan penerbangan yang ditinjau oleh AP menunjukkan sebuah jet pribadi yang kerap digunakan Prigozhin sebelumnya lepas landas dari Moskow pada Rabu malam dan sinyal transpondernya menghilang beberapa menit kemudian. Sinyal berhenti tiba-tiba saat pesawat berada di ketinggian dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Dalam gambar yang diunggah oleh akun media sosial pro-Wagner yang menunjukkan puing-puing yang terbakar, terlihat sebagian nomor ekor yang cocok dengan jet yang sebelumnya digunakan oleh Prigozhin.
Merespons kabar kecelakaan pesawat yang menewaskan Prigozhin, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, "Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi, namun saya tidak terkejut."
Sementara itu, ahli Rusia di think-tank Chatham House Keir Giles menilai agar berhati-hati merespons laporan kematian Prigozhin. Dia mengatakan bahwa banyak orang telah mengubah nama mereka menjadi Yevgeniy Prigozhin sebagai bagian dari upayanya untuk mengaburkan perjalanan.
Miliarder dan Pengusaha Tenar Terkait Rezim Presiden Rusia Vladimir Putin Meninggal Misterius di Moskow
Sementara itu, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan dinas keamanan Rusia telah menjadi sorotan terbaru di antara elit negara yang meninggal dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan. Misterius!
Anton Cherepennikov yang berusia 40 tahun, kepala perusahaan IT terbesar di negara itu, ICS Holding, ditemukan tewas di kantornya di Moskow, menurut laporan media lokal.
Penyebab awal kematian disebutkan sebagai serangan jantung, menurut media Rusia seperti dikutip dari News Week, Rabu (26/7/2023).
Kendati demikian temannya yakni Vasily Polonsky, mengatakan dia tidak percaya alasan resmi kematiannya, kantor berita independen berbahasa Rusia Baza melaporkan.
"Penyebab pasti kematian si pengusaha akan ditentukan kemudian," kata outlet berita Baza itu.
ICS Holding digunakan oleh Federal Security Service (FSB) Rusia untuk mengawasi aktivitas online warga, menurut surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta.
Novaya Gazeta mengatakan bahwa perusahaan ICS Holding adalah penerima manfaat dari aturan tersebut, yang diperkenalkan pada tahun 2018, yang memperketat pengawasan oleh dinas keamanan Rusia terhadap warganya.
Hal ini memungkinkan operator telekomunikasi ICS Holding menyimpan rekaman audio dari semua panggilan dan pesan teks selama enam bulan, dan lalu lintas internet selama sebulan. ICS Holding kemudian menghadapi sanksi internasional akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Anton Cherepennikov adalah mitra lama oligarki Alisher Usmanov yang menghadapi sanksi internasional atas hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Cherepennikov bertugas di dewan USM serta operator ponsel Megafon dan USM Telecom yang dikendalikan Usmanov, Novaya Gazeta melaporkan.
Dengan kematian Anton Cherepennikov, artinya dua tokoh yang terkait dengan rezim Vladimir Putin telah meninggal dalam 48 jam. Sebelumnya dilaporkan bahwa miliarder oligarki Igor Kudryakov, seorang mantan pejabat pemerintah dan pengusaha kaya, ditemukan tewas di apartemennya di Moskow.
Menurut laporan, Igor Kudryakov didiagnosis menderita kanker.
"Satu lagi kematian misterius seorang manajer ternama di Rusia," twit penasihat urusan internal Ukraina Anton Gerashchenko.
Advertisement