Perang Ukraina Vs Rusia: 6 Pekerja di Pos Kharkiv Tewas dalam Serangan Rudal

Enam orang penjaga pos keamanan di Ukraina tewas dan 16 lainnya terluka setelah sebuah rudal menghantam pusat distribusi di Ukraina timur pada Sabtu (21/10) malam.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Okt 2023, 16:04 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2023, 16:04 WIB
Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 16 Desember 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan sejumlah pengamat mengungkapkan perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas. (AP Photo/LIBKOS, File)

Liputan6.com, Jakarta - Enam orang penjaga pos di Ukraina tewas dan 16 lainnya terluka setelah sebuah rudal menghantam pusat distribusi di Ukraina timur pada Sabtu (21/10) malam.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan melalui Telegram bahwa kantor penyortiran Nova Poshta diserang di Kharkiv.

Gambar dari lokasi kejadian yang diposting di akun Presiden Volodymyr Zelensky menunjukkan gedung dengan jendela yang pecah, dikutip dari BBC, Minggu (22/10/2023).

Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan, semua korban bekerja di perusahaan pos.

Polisi mengatakan, 22 orang berada di dalam ketika dugaan roket S-300 menghantam gedung tersebut sebelum pukul 22.30 waktu setempat.

Penyidik ​​bersama kriminolog dan ahli forensik sedang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah, tambah polisi di media sosial.

Syniehubov menulis di Telegram sendiri bahwa para korban berusia antara 19 dan 42 tahun, dan beberapa di antaranya menderita luka pecahan peluru akibat ledakan tersebut.

Dia mengatakan, perusahaan pengiriman swasta di Korotych, pinggiran barat Kharkiv, adalah “semata-mata merupakan lokasi sipil”.

“Rusia telah melakukan lebih banyak teror terhadap penduduk Kharkiv,” tambahnya.

Presiden Zelensky mengatakan, operasi penyelamatan terus berlanjut dan layanan darurat bekerja di lokasi kejadian.

Rusia belum mengomentari dugaan serangan tersebut, namun sebelumnya membantah menargetkan warga sipil selama invasi ke Ukraina.

Syniehubov mengatakan, tujuh orang berada di rumah sakit dalam kondisi sedang dan tujuh pria berada dalam kondisi serius.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses Pendidikan Anak Ukraina

Perjuangan Tentara Medis Militer Ukraina di Medan Pertempuran Melawan Rusia
Petugas medis militer memberikan pertolongan pertama kepada tentara yang terluka (kanan) dan memasukkan jenazah tentara yang tewas ke dalam tas dekat Kremenna di wilayah Luhansk, Ukraina, 16 Januari 2023. Hingga saat ini pejabat Ukraina menolak untuk mengonfirmasi jumlah korban dalam perangnya dengan Rusia, setelah ketua Komisi Uni Eropa pada akhir November 2022 lalu memperkirakan bahwa "lebih dari 20.000 warga sipil dan 100.000 tentara Ukraina telah tewas di Ukraina hingga saat ini." (AP Photo/LIBKOS)

Kharkiv, yang merupakan salah satu kota terbesar di Ukraina, terletak hanya 30 km (19 mil) dari perbatasan Rusia.

Kota di timur laut ini dibom secara besar-besaran selama minggu-minggu pertama perang pada Februari 2022.

Awal bulan ini, Walikota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan sekolah bawah tanah pertama di Ukraina akan dibangun di kota tersebut untuk memungkinkan anak-anak melanjutkan pendidikan tatap muka dengan aman.

Sementara itu di selatan, Ukraina telah melancarkan kampanye serangan balasan sejak Juni 2023.

Negara yang dilanda perang ini bertujuan untuk memutuskan koridor darat Rusia ke semenanjung Krimea – yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014.

Namun serangan balasan sejauh ini terbukti lambat dan hanya menghasilkan keuntungan teritorial yang terbatas.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya