Liputan6.com, Moskow - Ukraina meluncurkan serangan drone ke Moskow, Rusia. Insiden ini dilaporkan sebagai penyerangan terbesarnya di Moskow sejak dimulainya perang antara kedua negara.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam sebelum delegasi Amerika Serikat dan Ukraina bertemu untuk perundingan perdamaian utama di Arab Saudi, dikutip dari Guardian, Selasa (11/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa 337 drone diluncurkan ke Rusia pada Senin (10/3) malam.
Advertisement
Termasuk 91 yang menargetkan wilayah Moskow, menewaskan dua orang, memicu kebakaran, dan mengganggu penerbangan serta layanan kereta api.
Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan bahwa serangan pesawat nirawak yang diluncurkan di wilayah Moskow seharusnya mendorong Presiden Vladimir Putin untuk menerima gencatan senjata udara yang diusulkan oleh Kyiv.
"Serangan pesawat nirawak terbesar dalam sejarah dilakukan di Moskow dan wilayah Moskow," kata Andriy Kovalenko, pejabat dewan keamanan nasional Ukraina.
Ia menambahkan: "Ini adalah sinyal tambahan bagi Putin bahwa ia juga harus tertarik pada gencatan senjata di udara."
Kementerian Kesehatan Rusia melaporkan bahwa dua orang tewas dan 18 orang terluka di wilayah Moskow, sementara wali kota kota tersebut, Sergei Sobyanin, menyebutnya sebagai serangan pesawat nirawak Ukraina terbesar di ibu kota negara tersebut.
Sementara itu, pihak pengawas penerbangan Rusia mengatakan bahwa aktivitas penerbangan ditangguhkan di keempat bandara Moskow.
Dua bandara lainnya, di wilayah Yaroslavl dan Nizhny Novgorod di sebelah timur Moskow juga ditutup.
Media pemerintah Rusia menerbitkan gambar apartemen yang rusak di gedung bertingkat di distrik Ramenskoye, sekitar 31 mil (50 km) di tenggara Kremlin.
Pejabat Rusia dan media pro-Rusia sering mengatakan pesawat nirawak ditembak jatuh dan puing-puingnya merusak perumahan atau fasilitas -- terlepas dari apakah drone tersebut mengenai target militer yang dituju.
Ukraina secara rutin melancarkan serangan drone ke Rusia, menargetkan infrastruktur yang penting bagi upaya perang Moskow sebagai tanggapan atas pemboman berkelanjutan Rusia terhadap Ukraina.