McDonald's Ini Larang Satu Sekolah Belanja, Imbas Ulah Anti-Sosial Satu Murid

Salah satu cabang McDonald’s (McD) di Sussex, Inggris baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka kini melarang satu sekolah untuk berkunjung dan berbelanja di restoran tersebut. Hal ini disebabkan oleh tindikan anti-sosial salah satu murid.

oleh Shofiyah Sajidah diperbarui 28 Okt 2023, 13:03 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2023, 13:03 WIB
ilustrasi logo McDonald's (AFP/Justin Sullivan)
Ilustrasi logo McDonald's yang melarang satu sekolah untuk makan dan berbelanja di salah satu cabangnya akibat ulah salah satu murid. (AFP/Justin Sullivan)

Liputan6.com, Burgess Hill - Salah satu cabang McDonald’s (McD) di Sussex, Inggris baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka kini melarang satu sekolah untuk berkunjung dan berbelanja di restoran tersebut.

Cabang restoran McDonald’s yang mengumumkan peraturan pelarangan tersebut terletak di Civic Way, di pusat kota Burgess Hill --berdekatan dengan stasiun kereta.

Keputusan itu diambil lantaran salah satu murid dilaporkan melakukan perilaku anti-sosial. Hal ini dikonfirmasi oleh Polisi Sussex mengutip Metro, Sabtu (28/10/2023).

Sekolah yang menjadi sasaran kebijakan McDonald’s ini adalah Burgess Hill Academy (Akademi Burgess Hill) di Sussex Barat. Kini, sekitar 1.086 siswa dilarang memasuki cabang tersebut. Mereka terancam tak lagi dapat menikmati berbagai menu McD saat jam makan siang.

The University of Brighton Academies Trust, yang mengelola sekolah tersebut, menyatakan bahwa larangan ini merupakan hasil dari "tindakan satu individu." Meskipun demikian, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai detail peristiwa yang memicu kebijakan tersebut.

McDonald's, bersama dengan Polisi Sussex dan sekolah berdasarkan pernyataan yang telah dirilis pada Jumat 20 Oktober, dikabarkan bersama-sama menetapkan keputusan untuk melarang seluruh warga sekolah tersebut dari restoran cepat saji populer tersebut. 

Kabarnya, siswa akan dilarang untuk mendekati cabang McDonald’s tersebut ketika sedang mengenakan seragam sekolah. Aturan ini diberlakukan baik selama jam sekolah maupun tidak. 

Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai durasi larangan yang diberlakukan. Dalam hal ini, McDonald's memiliki hak untuk menentukan berapa lama siswa akan dilarang masuk ke restoran tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akademi Meminta Maaf dan Berkomitmen Mengatasi Masalah Ini

Ilustrasi McD
Ilustrasi kentang McDonald's. (Image by Quartzla from Pixabay)

Tak membela perilaku sang murid, The University of Brighton Academies Trust justru meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan menyatakan komitmennya untuk "mendorong perilaku hormat dan bertanggung jawab."

Selain itu juga dikatakan oleh pihak pengelola sekolah bahwa tindakan tidak terpuji muridnya tak bisa dimaafkan, meski dilakukan sebelum atau bahkan setelah jam sekolah.

"Penting untuk ditekankan bahwa tindakan yang mengarah pada keputusan ini adalah hasil tindakan individu dan tidak mencerminkan nilai dan standar yang dijunjung oleh akademi dan siswa kami," jelas pihak The University of Brighton Academies Trust.

"Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada McDonald’s atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata juru bicara lembaga pendidikan tersebut.

"Kami secara aktif bekerja sama dengan Polisi Sussex untuk mengatasi masalah ini dan berkomitmen untuk secara proaktif mempromosikan perilaku hormat dan bertanggung jawab dalam komunitas sekolah kami melalui pertemuan mendatang," tambah juru bicara.

Tampaknya lembaga pendidikan tersebut benar-benar berkomitmen dalam upaya proaktif penyelesaian peristiwa ini.

"Anggota staf kami hadir untuk memberikan dukungan setelah insiden tersebut, dan kami berdedikasi untuk menjaga dialog terbuka dengan semua pihak yang terlibat selama larangan sementara ini," kata juru bicara tersebut.

Polisi Sussex juga memperlihatkan keterlibatan aktif dalam menanggapi kasus ini dengan memberikan imbauan kepada masyarakat, "Kami mendorong siapa pun yang memiliki informasi tentang perilaku anti-sosial untuk melaporkannya secara online."


McDonalds Israel Diboikot Gara-Gara Sumbang 4.000 Makanan Lebih ke Tentara Israel, Muslim Dunia Serukan Boikot McD

Ilustrasi McDonald's
Ilustrasi McDonald's. (Image by Mateusz Śliwa from Pixabay)

Berbeda dengan yang terjadi di Inggris di mana McDonalds melarang satu sekolah untuk belanja hidangan di tempatnya, baru-baru ini McDonalds di Israel diboikot oleh masyarakat lantaran menunjukkan keberpihakannya pada Israel.

McDonalds Israel menghadapi seruan boikot, gara-garanya cabang makanan cepat saji di negara itu mulai memberikan makanan gratis kepada Israel Defense Forces (IDF) atau tentara Israel setelah pecahnya perang Israel vs Hamas.

"McDonald's menyediakan makanan gratis untuk IDF, (pasukan militer Israel). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonalds karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah," kritik salah satu pengguna X (sebelumnya Twitter) terkait aksi waralaba milik Israel itu, seperti dikutip dari News Week, Minggu (15/10/2023).

Poster kritik tersebut juga berbunyi: "Mari kita tingkatkan kesadaran dan dorong akuntabilitas dari merek-merek ini. Ingat, suara dan tindakan setiap individu dapat membuat perbedaan dalam membentuk dunia yang lebih adil."

Baca selengkapnya klik disini...


Terlalu Rakus, Pria Ini Dilarang Seumur Hidup dari Restoran di China

Ilustrasi makanan halal
Ilustrasi makanan halal (Dok.Unsplash/Rachel Park)

Kasus serupa terkait pelanggan yang dilarang datang membeli sajian di restoran juga terjadi di China.

Seorang pria di Kota Changsha, China telah dilarang seumurr hidup untuk datang ke sebuah restoran prasmanan/all-you-can-eat setempat karena terlalu rakus.

Dikenal sebagai Kang, pria itu mengatakan kepada outlet berita lokal bahwa restoran - bernama Handadi Seafood BBQ Buffet - telah melarangnya setelah beberapa kunjungan, di mana ia melahap sejumlah besar makanan, demikian melansir Mashable Asia, Sabtu (20/11/2021).

Pada kunjungan pertamanya, ia makan sajian babi senilai 1,5 kilogram, dan kemudian melahap sekitar 4 kilogram udang pada kunjungan keduanya.

Meskipun dia bersumpah dia tidak membuang makanan apa pun, jumlah yang akhirnya dia singkirkan mengkhawatirkan pemilik restoran – yang akhirnya memasukkannya ke daftar hitam tamu yang dilarang berkunjung ke restoran tersebut.

"Setiap kali dia datang ke sini, aku kehilangan beberapa ratus yuan," kata pemiliknya mengenai Kang.

Baca selengkapnya klik disini...

Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia
Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya