Liputan6.com, London - Seorang pengemudi yang menabrakkan mobilnya ke gerbang Istana Buckingham, di London, Inggris, ditangkap karena dicurigai melakukan tindak pidana pengrusakan pada Sabtu (9/3/2024).
"Kecelakaan Sabtu pagi itu tidak dianggap terkait dengan terorisme dan tidak ada yang terluka," kata kepolisian Metropolitan, seperti dilansir AP, Senin (11/3).
Baca Juga
Pengemudi itu lalu ditangkap oleh petugas bersenjata dan ditahan berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Mental setelah dibawa ke rumah sakit. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Advertisement
Usai insiden tersebut, polisi mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Tahun lalu, seorang pria ditangkap di luar Istana Buckingham pada Selasa (2/5/2023), sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Dia ditahan karena memiliki senjata ofensif setelah dilakukan penggeledahan dan ditemukan sebilah pisau.
Pria itu sempat melempar selongsong peluru ke halaman Istana Buckingham. Namun, tidak ada laporan tentang tembakan atau cedera pada petugas atau masyarakat umum.
Polisi Metropolitan mengungkapkan bahwa bersama pria itu juga ditemukan tas mencurigakan dan ledakan terkendali pun dilakukan sebagai tindakan pencegahan pasca penilaian ahli.
Peristiwa itu, sebut polisi, tidak terkait terorisme dan riwayat kesehatan tersangka sedang diselidiki. Pria tersebut diyakini bertindak sendiri dan diperlakukan sebagai insiden terisolasi.
Insiden penangkapan itu terjadi di tengah berbagai rangkaian persiapan penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla.
Insiden di Istana Buckingham
Sebelumnya, insiden yang melibatkan orang asing di Istana Buckingham juga pernah terjadi. Bahkan, salah satu kisahnya menjadi cerita yang masih populer hingga saat ini.Â
Insiden tersebut terjadi 42 tahun silam ketika Ratu Elizabeth II sangat kaget pada 9 Juli 1982 malam, di mana ia terbangun dari tidurnya dan melihat ada seorang tak dikenal berdiri dekat tiang ranjangnya.
Micheal Fagan memasuki kamar dengan cara memanjat pipa di luar dinding istana. Menurut laporan awal, Fagan sempat mengobrol selama 10 menit dengan Ratu dan berakhir ketika ia meminta rokok.
Fagan belakangan menjelaskan bahwa ia tidak mengobrol dengan Ratu, tapi melangkah ke luar kamar dan memanggil pelayan yang kemudian mengajaknya ke kamar lain untuk menikmati segelas wiski.
Saat itu, ia sempat berkeliling istana dan dua kali memicu alarm. Polisi menduganya alarm salah dan malah mematikannya.
Terobosan itu menjadi salah satu hal paling memalukan dalam sejarah Buckingham Palace, tapi bukan yang pertama kalinya bagi Fagan.
Sebulan sebelumnya ia memasuki kamar Pangeran Charles, minum wine, dan kencing ke wadah makanan anjing.
Advertisement
Insiden Lainnya
Insiden lainnya juga pernah terjadi pada tahun 2016, di mana seorang pria memanjat tembok sebelum ditangkap.Â
"Sesaat sebelum jam 13.45 pada hari Jumat (7/10/2016), polisi di Istana Buckingham diberitahu tentang seorang pria yang memanjat gerbang selatan," ungkap polisi Metropolitan, dikutip The Guardian.Â
"Saat dia terjatuh, dia ditemui oleh petugas dan ditangkap karena masuk tanpa izin di tempat yang ditentukan. Dia tidak ditemukan memiliki senjata ofensif apa pun."