Arab Saudi Tunjuk Dubes Pertama untuk Suriah Sejak 2012

Gempa dahsyat magnitudo 7,8 pada Februari 2023 yang mengguncang Turki dan Suriah utara merupakan katalis bagi sebagian besar negara Arab untuk memulihkan hubungan dengan rezim Bashar al-Assad.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 28 Mei 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi Arab Saudi.
Ilustrasi Arab Saudi (Dok. AFP Photo)

Liputan6.com, Damaskus - Arab Saudi pada hari Minggu (26/5/2024) mengumumkan penunjukan duta besar pertamanya untuk Suriah sejak memutuskan hubungan dengan Damaskus 12 tahun lalu.

Penunjukan Faisal al-Mujfel sebagai duta besar pertama Arab Saudi untuk Suriah sejak tahun 2012 diumumkan oleh Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah. Keputusan ini terjadi setahun setelah Suriah diterima kembali menjadi anggota Liga Arab yang beranggotakan 22 negara. Demikian seperti dilansir kantor berita AP, Selasa (28/5).

Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan selama lebih dari satu dekade karena tindakan brutal Presiden Bashar al-Assad terhadap pengunjuk rasa anti-pemerintah pada tahun 2011.

Media dan pihak berwenang Suriah tidak segera mengomentari perkembangan tersebut.

Pemberontakan yang berubah menjadi perang saudara Suriah, yang kini memasuki tahun ke-14 telah menewaskan hampir setengah juta orang dan membuat setengah dari 23 juta penduduk negara itu mengungsi. Hingga saat ini, belum ada solusi politik untuk mengakhirinya.

Pada Maret 2023, Arab Saudi dan Iran sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik setelah pembicaraan di Beijing. Langkah tersebut menandai terobosan diplomatik besar dengan tujuan mengurangi konflik antara kedua negara.

Iran sendiri merupakan sekutu politik dan militer utama pemerintahan Assad.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya