Teori-Teori Pembentukan Bulan, Satelit Bumi yang Menyusut

Tak heran jika ada banyak teori berkembang tentang asal-usul bulan. Berikut teori-teori pembentukan bulan yang populer.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Jun 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 01:00 WIB
Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat sejajar.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Diameternya sekitar 3.474 km atau sekitar seperempat diameter bumi.

Bulan mengorbit bumi dengan jarak rata-rata 384.400 km dan membutuhkan waktu sekitar 27,3 hari untuk menyelesaikan satu putaran mengelilingi bumi. Selama berabad-abad, para astronom mencari petunjuk tentang asal-usul bulan.

Tak heran jika ada banyak teori berkembang tentang asal-usul bulan. Berikut teori-teori pembentukan bulan yang populer.

1. Teori Tabrakan

Melansir laman Britannica pada Jumat (31/05/2024), salah satu teori pembentukan bulan yang populer adalah teori tabrakan. Teori ini mengatakan bahwa ada planet Theia (seukuran Mars) menghantam proto-Bumi muda dengan kekuatan sedemikian rupa hingga kedua benda tersebut menguap.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa awan aneh berputar yang disebut sinestia tercipta akibat tumbukan tersebut. Seiring berjalannya waktu, material di bagian paling luar sinestia menyatu menjadi bulan, sedangkan material lainnya menyatu menjadi bumi.

Ada tabrakan dahsyat antara bumi dan planet Theia yang terdiri dari material berbeda, mungkin lebih lemah dibandingkan bumi. Ketika Theia menyerang, bumi masih tetap utuh.

Namun, Theia pecah, dan potongan-potongan yang tersisa akhirnya menyatu menjadi bulan. Sayangnya, teori ini gagal karena bumi dan bulan terdiri dari unsur-unsur serupa (khususnya silikon dan oksigen) dalam konsentrasi yang sama.

2. Tabrakan Dua Benda Serupa

Hampir sama dengan sebelumnya, teori ini menyatakan bahwa Theia menghantam bumi. Namun tidak terjadi penguapan, dan puing-puing akibat tumbukan masih menyatu ke Bulan.

Menariknya, teori ini menyebut bahwa materi yang menyusun Theia disebut sama dengan materi yang menyusun bumi. Theia dan bumi disebut terbentuk dari piringan akresi yang sama.

Kemudian ada sesuatu yang mengganggu orbit Theia dan menyebabkannya menabrak bumi.

 

Capture Theory

3. Capture Theory

Teori ini menyatakan bahwa bulan adalah benda pengembara (seperti asteroid) yang terbentuk di tempat lain di tata surya. Ia kemudian ditangkap oleh gravitasi bumi saat melintas di dekatnya.

Kondisi ini kemudian membuat bulan berotasi pada Bumi. Namun para ilmuwan belum mengetahui bagaimana mekanisme bumi bisa menangkap bulan.

Bahkan memaksa kecepatan bulan melambat untuk tetap berada di orbit bumi. Selain itu, teori penangkapan tidak lagi populer setelah diketahui bahwa bumi dan bulan secara geologis mirip satu sama lain.

4. Teori Akresi

Hipotesis akresi mengatakan bahwa bulan diciptakan bersama dengan bumi pada saat pembentukannya dari piringan akresi primordial (aliran gas, plasma, debu, atau partikel). Fenomena ini membentuk material dan puing-puing yang ditarik untuk menempel pada salah satu benda.

Massa bumi memiliki tarikan gravitasi yang dominan, dan bulan mulai mengorbitnya. Namun, para kritikus mencatat bahwa model ini gagal menjelaskan momentum sudut bulan mengelilingi bumi saat ini.

5. Teori Fisi

Teori fisi menunjukkan bahwa bumi telah berputar begitu cepat, sehingga beberapa material terlepas dan mulai mengorbit planet tersebut. Bumi diperkirakan pernah berputar begitu cepat sehingga bongkahan material beterbangan dari permukaannya.

Materi ini diperkirakan kemudian terkondensasi menjadi bulan. Meski meyakinkan, teori ini dianggap gagal karena para ilmuwan tidak percaya bahwa bumi dapat berputar cukup cepat untuk melepaskan sebagian dari dirinya sendiri.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya