Misi Blue Ghost Mendarat di Bulan setelah Lalui 47 Hari Perjalanan Angkasa

Wahana pendarat bulan robotik Blue Ghost milik Firefly Aerospace berhasil mendarat di Bulan, menandai tonggak sejarah baru bagi eksplorasi ruang angkasa komersial dan kerjasama NASA.

oleh Agustin Setyo Wardani Diperbarui 03 Mar 2025, 12:13 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 12:13 WIB
Pendarat bulan Blue Ghost
Pendarat bulan Blue Ghost milik Firefly Aerospace mendarat di bulan (Foto: Firefly Aerospace).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesawat ruang angkasa nirawak yang dikembangkan perusahaan Firefly Aerospace yang berkantor di Texas, AS, berhasil mendarat mulus di bulan pada Minggu, 2 Maret 2025.

Wahana pendarat bulan bernama Blue Ghost ini mendarat di permukaan bulan dan pendaratan terjadi di dekat Mons Latreille, sebuah fitur vulkanik di Mare Crisium, di sisi dekat Bulan.

Keberhasilan ini menandai pendaratan bulan pertama yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa robotik komersial sepenuhnya, sebuah pencapaian monumental yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan swasta.

CEO Firefly Jason Kim mengatakan, wahana pendarat Blue Ghost tetap stabil dan tegak setelah mendarat. "Semuanya berjalan lancar, bahkan saat kami mendarat," kata Kim. 

Mengutip CNN, Senin (3/3/2025), pendarat bulan Blue Ghost ini memiliki ukuran 6,6 kaki (2 meter). Pendarat ini memiliki empat kaki yang dilengkapi dengan sensor yang dirancang untuk segera mengonfirmasi saat pesawat menyentuh tanah bulan. 

Meski begitu, saat wahana ini mendarat, webcast memperlihatkan hanya tiga dari empat kaki Blue Ghost yang mengonfirmasi kontak. 

Direktur Program Blue Ghost Ray Allensworth mengatakan, kemungkinan penyebab masalah tersebut karena perangkat lunak. 

"Jadi ada kemungkinan besar perangkat lunak mengabaikan — membuang data — dari sensor itu karena mungkin sensor itu aktif lebih awal. Saya tidak 100 persen yakin. Kami harus kembali dan melihat datanya," kata Allensworth. 

Misi antariksa tersebut mendarat di dekat fitur vulkanik kuno yang disebut Mons Latreille yang terletak di ujung paling timur permukaan bulan. Mons Latreille tepat di cekungan bulan yang luas dengan lebar 550 kilometer. 

Tim memilih lokasi ini sebagai tempat pendaratan untuk menghindari anomali magnetik yang bisa mengganggu muatan. 

 

Misi Blue Ghost: Tempuh Perjalanan 47 Hari

Mengutip berbagai sumber lainnya, misi Blue Ghost merupakan bagian dari inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA dan kampanye Artemis. Peluncuran wahana ini dilakukan pada 15 Januari 2025 dari Kennedy Space Center, Florida, menempuh perjalanan lebih dari 2,8 juta mil dan 47 hari sebelum mencapai tujuannya. 

Selama perjalanan dan pendaratan, Blue Ghost mengirimkan lebih dari 27 GB data kembali ke Bumi, memberikan informasi berharga bagi para ilmuwan.

Keberhasilan pendaratan Blue Ghost bukan hanya prestasi teknologi, tetapi juga bukti nyata kolaborasi sukses antara NASA dan perusahaan swasta dalam memajukan eksplorasi ruang angkasa.

Ini membuka jalan bagi misi-misi bulan komersial lainnya dan mempercepat ambisi eksplorasi manusia di Bulan dan bahkan Mars di masa depan. Dengan misi ini, kita memasuki era baru eksplorasi ruang angkasa yang lebih kolaboratif dan efisien.

Bakal Lakukan Berbagai Eksperimen di Bulan

Blue Ghost membawa 10 instrumen sains dan teknologi NASA untuk menjalankan berbagai eksperimen di permukaan Bulan selama kurang lebih 14 hari Bumi (satu hari lunar). Eksperimen-eksperimen ini sangat beragam dan ambisius.

Salah satu eksperimen yang dilakukan adalah pengujian penerima GNSS pada jarak rekor 246.000 mil. Eksperimen ini bertujuan untuk menguji batas kemampuan teknologi navigasi di luar angkasa.

Selain itu, Blue Ghost juga melakukan pengujian sistem komputasi tahan radiasi melalui Sabuk Van Allen, yang sangat penting untuk pengembangan teknologi yang mampu bertahan dalam lingkungan luar angkasa yang keras.

Pengukuran perubahan medan magnet di luar angkasa juga menjadi bagian dari misi ini. Data yang dikumpulkan akan membantu para ilmuwan untuk lebih memahami fenomena magnetik di sekitar Bulan dan memberikan wawasan baru tentang sejarah dan evolusi satelit alami Bumi ini.

Semua data ini akan dianalisis untuk meningkatkan pemahaman kita tentang Bulan dan lingkungan luar angkasa.

Kolaborasi NASA dan Swasta

Keberhasilan misi Blue Ghost merupakan bukti nyata kekuatan kolaborasi antara badan antariksa pemerintah dan perusahaan swasta. NASA, dengan pengalaman dan keahliannya dalam eksplorasi ruang angkasa, berkolaborasi dengan Firefly Aerospace, yang membawa inovasi dan efisiensi dari sektor swasta.

Model kemitraan ini terbukti efektif dan efisien. Dengan melibatkan perusahaan swasta, NASA dapat mengurangi biaya dan mempercepat proses pengembangan teknologi ruang angkasa. Hal ini memungkinkan misi-misi yang lebih ambisius dan sering, yang pada akhirnya akan mempercepat kemajuan eksplorasi manusia di luar angkasa.

Model ini juga mendorong inovasi dan persaingan sehat di industri ruang angkasa, yang akan berdampak positif pada pengembangan teknologi dan penemuan-penemuan baru. Keberhasilan Blue Ghost menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama ini dapat menghasilkan pencapaian luar biasa.

Pendaratan otomatis Blue Ghost juga merupakan sebuah prestasi teknologi yang signifikan. Sistem navigasi dan pendaratan yang canggih mampu membawa wahana ini mendarat dengan aman di permukaan Bulan, sebuah tantangan teknis yang kompleks.

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan
Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya