Liputan6.com, Washington D.C - Wahana antariksa milik Firefly Aerospace bernama Blue Ghost sukses mendarat di Bulan pada Minggu (2/3/2025). Wahana pendarat ini membawa bor, penyedot debu dan alat eksperimen lainnya untuk NASA.
Wahana pendarat Blue Ghost milik Firefly Aerospace turun dari orbit bulan dengan autopilot, mengarah ke cekungan tumbukan di tepi timur laut Bulan, dikutip dari laman Japan Today, Senin (3/3).
Advertisement
Baca Juga
Konfirmasi pendaratan ini datang dari Kontrol Misi perusahaan di luar Austin, Texas, setelah aksi tersebut terjadi sekitar 225.000 mil (360.000 kilometer) jauhnya.
Advertisement
"Kalian semua berhasil mendarat. Kita berada di bulan," kata Will Coogan dari Firefly, kepala teknisi wahana pendarat tersebut.
Pendaratan yang tegak dan stabil menjadikan Firefly --perusahaan rintisan yang didirikan satu dekade lalu -- menjadi perusahaan swasta pertama yang menempatkan wahana antariksa di bulan tanpa menabrak atau jatuh.
Bahkan negara-negara lain pernah mengalami kegagalan dengan hanya lima yang mengklaim berhasil: Rusia, AS, Tiongkok, India, dan Jepang.
Setengah jam setelah mendarat, Blue Ghost mulai mengirimkan kembali gambar dari permukaan, yang pertama berupa swafoto yang agak terhalang oleh silau Matahari.
Jepretan kedua menyertakan planet asal, titik biru yang berkilauan dalam kegelapan angkasa.
Dua wahana pendarat perusahaan lain sedang mengejar Blue Ghost, dan wahana berikutnya diharapkan akan menyusulnya di bulan akhir minggu ini.
Blue Ghost -- dinamai berdasarkan spesies kunang-kunang langka di AS -- memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai.
Wahana pendarat berkaki empat yang pendek itu berdiri setinggi 2 meter dan lebar 3,5 meter, memberikan stabilitas ekstra, menurut perusahaan itu.
Bawa 10 Misi Eksperimen ke Bulan
Diluncurkan pada pertengahan Januari dari Florida, wahana pendarat itu membawa 10 misi eksperimen ke Bulan untuk NASA.
Badan antariksa itu membayar USD 101 juta untuk pengiriman itu, ditambah USD 44 juta untuk sains dan teknologi di dalamnya.
Ini adalah misi ketiga dalam program pengiriman bulan komersial NASA, yang dimaksudkan untuk menyalakan ekonomi bulan dari bisnis swasta yang bersaing sambil mengintai sebelum astronot muncul akhir dekade ini.
Ray Allensworth dari Firefly mengatakan, wahana pendarat itu melewati berbagai bahaya termasuk batu-batu besar untuk mendarat dengan aman.
Allensworth mengatakan, tim terus menganalisis data untuk mengetahui posisi pasti wahana pendarat itu, tetapi semua indikasi menunjukkan wahana itu mendarat dalam zona target 328 kaki (100 meter) di Mare Crisium.
Advertisement
