127 WNI Penerima Beasiswa Fulbright Siap Berangkat ke AS untuk Studi dan Penelitian

Program Fulbright di Indonesia bertujuan untuk mendorong rasa saling pengertian antara masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat melalui pertukaran pendidikan dan beasiswa akademis lainnya.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 27 Jun 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 20:10 WIB
127 Penerima Beasiswa Fulbright Tahun 2024
127 Penerima beasiswa Fulbright tahun 2024 (Dok: U.S Embassy in Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2024, 127 orang Indonesia meraih beasiswa dari Departemen Luar Negeri AS untuk Program Fulbright, yang memberikan kesempatan belajar dan melakukan penelitian di Amerika Serikat.

Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 22 orang dibandingkan tahun sebelumnya, seperti tertuang dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (27/6/2024).

Jumlah ini terdiri dari 54 orang penerima beasiswa Fulbright Master’s Degree untuk studi jenjang S2, 37 orang penerima beasiswa Fulbright Doctoral Degree untuk studi jenjang S3, dan 36 orang penerima beasiswa Fulbright Visiting Scholar untuk riset pascadoktoral di AS.

Program Fulbright di Indonesia dikelola oleh Komisi resmi Fulbright di Indonesia, American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF).

Para pelajar dan peneliti tersebut berkumpul di Jakarta pada 25-26 Juli untuk persiapan menghadapi pengalaman akademik dan budaya di Amerika Serikat. Mereka berasal dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jakarta, Papua, Riau, dan Sulawesi Selatan.

Mereka akan mengikuti program di berbagai kampus di AS, termasuk Cornell University, Georgia State University, Harvard University, University of Illinois Urbana-Champaign, Smithsonian Environmental Research Center, dan Texas A&M University.

Dalam kegiatan pembukaan Orientasi Pra-Keberangkatan pada 25 Juni, Pejabat Urusan Budaya Kedutaan Besar AS di Jakarta, Emily Y. Norris mengatakan, “Hubungan yang sukses selama 75 tahun antara Indonesia dan AS dibangun atas kerja keras warga kedua negara, sebagai diplomat sipil, yang mengikuti program Fulbright dan membangun hubungan yang langgeng antara kedua negara untuk memastikan keberhasilan hubungan selama 75 tahun ke depan dan seterusnya.”

Prof. Najib Burhani, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga turut menghadiri sesi pembukaan tersebut, menggarisbawahi peran penting Fulbrighters dalam mengembangkan hubungan penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Bertujuan untuk Mendorong Rasa Saling Pengertian Antar Dua Negara

127 Penerima Beasiswa Fulbright Tahun 2024
127 Penerima Beasiswa Fulbright Tahun 2024 saat orientasi. (Dok: U.S Embassy in Jakarta)

Orientasi yang diselenggarakan oleh AMINEF ini mencakup pengarahan komprehensif mengenai berbagai aspek kehidupan dan studi di Amerika Serikat.

Acara orientasi juga melibatkan para alumni Fulbright dari Amerika Serikat dan Indonesia untuk berbagi pengalaman pribadi serta wawasan mereka, memberikan nasihat, dan memberikan dukungan kepada para penerima beasiswa.

Perwakilan dari Institute of International Education, yang mengelola program Fulbright di AS, juga turut hadir secara daring dan memimpin sesi informasi.

Dorita Setiawan, penerima beasiswa Fulbright Doctoral Degree tahun 2009, mengatakan dalam testimoninya, "Fulbright mempertemukan saya dengan teman-teman yang memiliki aspirasi yang sama untuk melakukan perubahan. Berawal dari orientasi pra-keberangkatan hingga kini, diskusi terus berlanjut untuk terus bertukar pikiran akan hal-hal yang bisa dilakukan untuk negara ini."

Program Fulbright di Indonesia bertujuan untuk mendorong rasa saling pengertian antara masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat melalui pertukaran pendidikan dan beasiswa akademis lainnya.

Selama 70 tahun ini, lebih dari 3.300 orang Indonesia dan 1.300 orang Amerika Serikat telah berkontribusi bagi hubungan bilateral antarkedua negara sebagai Fulbrighter atau penerima beasiswa Fulbright. 

Syarat Pelamar Beasiswa Fulbright

Pendaftaran Beasiswa
Ilustrasi Pendaftaran Beasiswa (freepik/rawpixel.com)

Melansir dari laman resmi aminef.or.id, pelamar beasiswa Fulbright harus:

  • Merupakan warga negara Indonesia dan bukan penduduk tetap atau warga negara Amerika Serikat, atau saat ini tinggal di Amerika Serikat
  • Memiliki kualitas kepemimpinan dan menunjukkan pengalaman dalam pelayanan masyarakat
  • Memiliki persiapan dan menunjukkan komitmen terhadap bidang studi yang mereka pilih
  • Mahir berbahasa Inggris
  • Memiliki catatan akademik yang luar biasa
  • Menunjukkan bahwa mereka secara realistis dapat menyelesaikan studi pascasarjana penuh waktu atau melakukan penelitian di AS
  • Menunjukkan komitmen yang kuat untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan program beasiswa Fulbright
  • Bersedia bekerja setidaknya selama lima tahun sebelum pensiun setelah menyelesaikan program beasiswa

Sementara itu, pelamar tidak akan memenuhi syarat jika ia:

  • Seorang karyawan, anggota keluarga dekat karyawan, atau tanggungan karyawan AMINEF, Kedutaan Besar Amerika Serikat, atau Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
  • Sedang menjalani pendidikan lain lain saat mendaftar
  • Menerima beasiswa lain pada saat mendaftar
  • Mengikuti program serupa lainnya untuk mendapatkan gelar ganda

 

Manfaat Beasiswa dan Bidang Studi yang Ditawarkan

Ngabuburit Sambil Berburu Beasiswa Kursus Bahasa Inggris Online
Ilustrasi beasiswa. (dok. Lister)

Beasiswa Fulbright memberikan manfaat sebagai berikut:

  • Dukungan visa J-1
  • Perjalanan udara kelas ekonomi pulang-pergi dari kota asal penerima beasiswa ke institusi tuan rumah di AS
  • Pendanaan untuk biaya kuliah, biaya hidup dan biaya terkait perlindungan asuransi kecelakaan dan kesehatan sesuai dengan pedoman Pemerintah AS
  • Bantuan tidak diberikan untuk tanggungan keluarga.

Bidang studi yang ditawarkan:

Hibah Fulbright dapat digunakan untuk studi atau penelitian dalam hampir semua bidang kecuali kedokteran yang melibatkan perawatan langsung atau kontak klinis dengan pasien.

Proposal di bidang humaniora, seni, ilmu sosial, sains, teknologi, teknik, matematika atau STEM, dan kesehatan dapat diterima, termasuk aplikasi di STEM yang fokusnya adalah pelestarian lingkungan, eksplorasi energi alternatif, dan mitigasi perubahan iklim.

Sekolah Penggerak, Program Keroyokan agar Belajar di Sekolah Makin Menyenangkan
Infografis sekolah penggerak yang diluncurkan Kemendikbud. (dok. Kemendikbud)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya