PM Fumio Kishida Batalkan Kunjungan Kenegaraan ke Asia Tengah Usai Jepang Dilanda Gempa

Gempa berkekuatan magnitudo 7,1 melanda Jepang tepatnya di pulau barat daya Kyushu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Agu 2024, 14:06 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 14:06 WIB
Fumio Kishida
Mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida saat konferensi pers di markas besar Partai Demokrat Liberal setelah terpilih sebagai perdana menteri Jepang yang baru di Tokyo, Rabu (29/9/2021). Kishida menggantikan pemimpin partai dari PM Yoshihide Suga yang mengundurkan diri. (Du Xiaoyi/Pool Photo via AP

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan membatalkan rencana untuk mengunjungi Asia Tengah usai negara tersebut dilanda gempa pada Kamis (8/8/2024).

Rencananya, Kishida dijadwalkan akan menghadiri pertemuan puncak dengan para pemimpin regional setelah pejabat cuaca menandai bahwa risiko gempa bumi besar di pantai Pasifik lebih tinggi dari biasanya, kata penyiar publik NHK.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan pertamanya tentang risiko gempa bumi besar di pantai Pasifik negara itu pada Kamis (8/8), menyusul gempa berkekuatan magnitudo 7,1 yang melanda pulau barat daya Kyushu pada hari yang sama, dikutip dari laman straitstimes, Jumat (9/8).

Meskipun peringatan tersebut tidak menunjukkan gempa seperti itu pasti akan terjadi, Jepang akan membatalkan perjalanan Kishida untuk mempersiapkan segala kemungkinan, tetapi berharap untuk hadir ke beberapa pertemuan secara daring.

Kunjungan ke Kazakhstan, Uzbekistan, dan Mongolia awalnya dijadwalkan berlangsung dari Jumat (9/8) hingga Senin (12/8).

Kishida seharusnya melakukan perjalanan ke Kazakhstan pada Jumat (9/8), diikuti dengan kunjungan ke Uzbekistan sebelum menuju Mongolia untuk menghadiri pertemuan puncak pada Senin (12/8).

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan kemungkinan lebih tinggi terjadinya gempa bumi besar di palung Nankai, palung dasar laut yang membentang di sepanjang pantai Pasifik Jepang, tempat gempa sebelumnya telah memicu tsunami besar.

Jepang memperkirakan 70 persen hingga 80 persen kemungkinan gempa bumi berkekuatan 8 atau 9 terjadi di sekitar palung tersebut dalam 30 tahun ke depan, menurut kementerian infrastruktur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jepang Gempa Magnitudo 7,1 Picu Peringatan Tsunami

Gempa bumi Jepang terkini. (Japan Meterological Agency)
Gempa bumi Jepang terkini. (Japan Meterological Agency)

Gempa di Jepang terjadi pada pukul 16:43 sore dan terjadi pada kedalaman sekitar 30 kilometer di lepas pantai Miyazaki dan tercatat pada level lower 6 pada skala intensitas seismik Jepang 7 di Kota Nichinan di bagian selatan prefektur tersebut, kata Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang) seperti dikutip dari Kyodo News.

Kekuatan gempa bumi Jepang terkini tersebut direvisi dari magnitudo 6,9.

Badan tersebut mengatakan telah mulai menyelidiki apakah ada hubungan antara gempa bumi tersebut dan potensi gempa bumi tipe palung besar di sepanjang Palung Nankai, yang membentang dari lepas pantai barat ke Jepang tengah.

Peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur Kochi, Ehime, Oita, Miyazaki, dan Kagoshima.

Layanan pada kereta peluru shinkansen Kyushu dan Nishi Kyushu dihentikan karena gempa tersebut, kata operator.

 


Gempa Susulan

Gempa Jepang
Otoritas Jepang kembali melaporkan bertambahnya jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang area Ishikawa pada awal tahun ini. Sebanyak 100 orang dikonfirmasi tewas, dengan lebih dari 200 orang lainnya masih hilang atau tidak diketahui keberadaannya. (Kyodo News via AP)

Adapun situs Gulf News melaporkan gempa bumi Jepang berkekuatan megnitudo 6,9 yang diikuti oleh gempa susulan bermagnitudo 7,1 melanda pulau selatan Jepang, Kyushu, pada hari Kamis (8/8), menurut United States Geological Survey (USGS) atau Survei Geologi Amerika Serikat.

Tsunami setinggi satu meter diperkirakan akan tiba atau telah tiba di beberapa wilayah pesisir di pulau Kyushu dan Shikoku, demikian dilaporkan outlet berita NHK.

Menurut USGS, gempa Jepang pertama terjadi pada kedalaman 33 kilometer (20 mil) diikuti oleh gempa kedua di dekatnya pada kedalaman 25 kilometer, 

Sebuah pernyataan menyebut pemerintah Jepang membentuk satuan tugas khusus sebagai tanggapan atas gempa tersebut.

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya