Jumlah Korban Tewas Banjir dan Tanah Longsor di Nepal Bertambah Jadi 170 Orang, 42 Lainnya Hilang

Ibu kota Nepal mencatat curah hujan tertinggi sejak tahun 1970, memicu banjir dan tanah longsor yang dahsyat. Hujan deras mulai mengguyur negara itu sejak Jumat (27/9).

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Sep 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 07:30 WIB
Kondisi Nepal Pasca-Terjangan Banjir dan Tanah Longsor
Ribuan rumah yang terletak di dekat sungai telah terendam banjir dan sebagian besar jalan raya telah diblokir. (PRAKASH MATHEMA/AFP)

Liputan6.com, Kathmandu - Warga ibu kota Nepal kembali ke rumah mereka, setelah banjir dahsyat menerjang.

Banjir dan tanah longsor yang mematikan akibat hujan sering terjadi di seluruh Asia Selatan selama musim hujan dari Juni hingga September, namun para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahannya.

Seluruh lingkungan di Kathmandu terendam banjir selama akhir pekan setelah sungai-sungai yang mengalir melalui ibu kota meluap, mengakibatkan kerusakan parah pada jalan raya yang menghubungkan kota itu dengan seluruh Nepal.

Kumar Tamang, yang tinggal di daerah kumuh di tepi sungai, mengatakan kepada AFP bahwa dia dan keluarganya harus mengungsi setelah tengah malam pada Sabtu (28/9).

"Pagi ini kami kembali dan semuanya tampak berbeda," kata pria berusia 40 tahun itu, seperti dikutip dari CNA, Senin (30/9).

"Kami bahkan tidak bisa membuka pintu rumah kami, karena penuh lumpur. Kemarin kami khawatir air akan membunuh kami, tetapi hari ini kami tidak punya air untuk membersihkan."

Kementerian Dalam Negeri Nepal mengatakan 170 orang tewas di seluruh negeri dan 42 lainnya masih hilang.

"Lebih dari 3.000 orang telah diselamatkan," ungkap juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal Rishi Ram Tiwari, seraya menambahkan bahwa pembersihan sejumlah jalan raya yang tertutup puing-puing hingga memutus akses Kathmandu dari bagian lain negara itu sedang berlangsung.

Sementara itu, juru bicara Kepolisian Nepal Dan Bahadur Karki menuturkan kepada AFP, setidaknya 35 dari mereka yang tewas berada di dalam tiga kendaraan dan terkubur hidup-hidup ketika tanah longsor menghantam jalan raya di selatan Kathmandu.

Sungai Bagmati dan sejumlah anak sungainya yang membelah Kathmandu meluap, menggenangi rumah-rumah dan kendaraan di dekatnya pada Minggu dini hari.

Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya