Liputan6.com, Jakarta - Eksplorasi yang dilakukan para astronom dan ilmuwan berhasil menemukan banyak penemuan menarik, termasuk kawah-kawah di berbagai planet dan satelit alami. Kawah-kawah menjadi objek penelitian dan memberikan wawasan berharga tentang sejarah geologis dan dinamika planet-planet di tata surya.
Beberapa kawah menunjukkan jejak-jejak air atau mineral yang terkait dengan kemungkinan adanya kehidupan di masa lalu. Penelitian ini penting dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Melansir laman NASA pada Senin (30/09/2024), berikut beberapa kawah terbesar di tata surya yang pernah ditemukan oleh astronom.
Advertisement
Baca Juga
1. Borealis Basin di Mars
Borealis Basin merupakan kawah terbesar di tata surya hingga saat ini. Bahkan kawah Borealis Basin menutupi 40 persen permukaan di belahan utara Mars.
Bentuk kawah Borealis Basin terbilang ukup unik, yakni bulat memanjang. Diameter kawah ini mencapai 10.600 kilometer dan 8.000 kilometer di kedua rentang panjang dan lebarnya.
Ukuran Borealis Basin sama dengan empat kali ukuran kawah terbesar kedua di Mars, Utopia Planitia. Ada dua faktor penyebab terbentuknya Borealis Basin yang masih diperdebatkan oleh para ilmuwan.
Faktor pertama adalah tumbukkan dan faktor yang lain adalah aktivitas magma di gunung api.
2. Utopia Planitia di Mars
Utopia Planitia menjadi kawah terbesar kedua di permukaan Mars. Kawah yang terbentuk karena tumbukan ini memiliki diameter hingga 3.300 kilometer.
Banyak bebatuan bertengger di tepian kawah ini, seolah angin telah mengikis sebagian besar tanah di dasar kawah. Kerak permukaan Utopia Planitia yang keras terbentuk oleh larutan mineral yang bergerak naik dan menguap di permukaan.
Ada hal unik yang berhasil ditemukan para peneliti, yakni eberadaan kiran-ukiran di permukaan kawah ini. Ukiran Utopia Planitia tampak seperti sendok es krim di dasarnya.
Hal ini terbentuk karena degradasi lapisan es dalam terciptanya Utopia Planitia.
Â
Procellarum di Bulan
3. Procellarum di Bulan
Kawah Procellarum di Bulan memiliki diameter mencapai 3.000 kilometer. Kawah ini terbentuk karena tumbukkan raksasa kuno di sisi Bulan.
Sebuah objek raksasa diyakini menabrak Bulan hingga menembus kerak yang memicu keluarnya magma. Magma tersebut menjadi banjir yang mengalir menuju area poligon yang akhirnya menjadikannya dataran cekung luas yang sekarang disebut Procellarum.
Ada pula spekulasi yang mencetuskan, bahwa Procellarum mungkin saja terbentuk karena pemanasan spasial yang tidak homogen selama pembentukan Bulan.
4. South Pole-Aitken Basin di Bulan
South Pole-Aitken Basin merupakan kawah bulan terbesar kedua setelah Procellarum. Kawah tertua di permukaan Bulan ini memiliki diameter sekitar 2.500 kilometer dengan kedalaman yang mencapai 6,2 hingga 8,2 kilometer.
Kawah ini terbagi menjadi dua bagian, yakni Aitken Basin berada di bagian Utara Bulan. Sedangkan South Pole berada di bagian Selatan Bulan.
Tepian South Pole-Aitken Basin terlihat dari bumi seperti barisan pegunungan besar di bagian Utara Bulan. Pegunungan tersebut lebih dikenal sebagai Pegunungah Leibnitz.
Pada Januari 2019, wahana antariksa Tiongkok pernah mendarat di kawah ini.
Â
Advertisement
Hellas di Mars
5. Hellas di Mars
Kawah Hellas yang terletak di selatan Mars memiliki diameter sekitar 2.300 kilometer yang terentang dari timur ke barat. Hellas diperkirakan terbentuk sekitar 4,1 hingga 3,8 miliar tahun lalu ketika proto planet menabrak permukaannya selama periode Late Heavy Bombardment di tata surya.
Periode Late Heavy Bombardment memang menjadi masa yang sangat aktif di Tata Surya. Tabrakan benda-benda langit yang besar dengan planet-planet dalam adalah hal yang biasa terjadi.
Benturan dahsyat itulah yang membentuk cekungan raksasa yang kita kenal sebagai Hellas. Kawah Hellas ditemukan melalui teleskop dari bumi karena warnanya yang kontras dengan permukaan Mars serta ukurannya yang besar.
6. Caloris di Merkurius
Kawah Caloris adalah salah satu fitur geologis paling menonjol di planet Merkurius. Ditemukan pada 1994, Kawah Caloris dikelilingi oleh cincin pegunungan Caloris Montes.
Kawah raksasa ini terbentuk akibat tabrakan benda langit yang sangat besar, diperkirakan seukuran asteroid, dengan permukaan Merkurius miliaran tahun lalu. Dampak tabrakan ini begitu dahsyat sehingga menciptakan cekungan raksasa yang hampir sebesar benua Afrika.
Diameter Kawah Caloris mencapai sekitar 1.550 kilometer. Caloris diperkirakan berusia sekitar 4 miliar tahun, terbentuk pada masa awal pembentukan tata surya.
Kawah Caloris terletak di wilayah yang sangat panas di Merkurius. Suhu di permukaan Merkurius dapat mencapai ratusan derajat Celsius pada siang hari, dan turun drastis menjadi minus ratusan derajat Celsius pada malam hari.
(Tifani)