Donald Trump Tunjuk Kash Patel Jadi Kepala FBI

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memilih mantan ajudannya Kash Patel untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Des 2024, 13:05 WIB
Diterbitkan 01 Des 2024, 13:05 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memilih mantan ajudannya Kash Patel untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI) (AFP).
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memilih mantan ajudannya Kash Patel untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI) (AFP).

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memilih mantan ajudannya Kash Patel untuk memimpin Biro Investigasi Federal (FBI).

Dalam pernyataan presiden terpilih AS ini juga mengisyaratkan niatnya untuk mengganti direktur biro tersebut saat ini, Christopher Wray.

Pada masa jabatan pertama Donald Trump sebagai presiden AS, Kash Patel menjabat sebagai penasihat direktur intelijen nasional dan menteri pertahanan AS, dikutip dari laman BBC, Minggu (1/12/2024).

Secara terpisah, Trump mengatakan ia berencana untuk mencalonkan Chad Chronister, sheriff dari Hillsborough County, Florida, sebagai kepala Badan Penegakan Narkoba.

Patel dan Chronister bergabung dengan calon Jaksa Agung Pam Bondi dalam melengkapi pilihan Trump untuk bidang penegakan hukum.

Pada Sabtu (30/12), Trump juga mengumumkan bahwa ia telah memilih Charles Kushner sebagai duta besar untuk Prancis.

Kushner adalah pengembang real estat dan ayah dari Jared Kushner, suami dari putrinya Ivanka Trump.

Sebelumnya, Trump memilih Linda McMahon sebagai menteri pendidikan.

"Selama empat tahun terakhir, sebagai Ketua Dewan di America First Policy Institute (AFPI), Linda telah menjadi pendukung kuat Hak Orang Tua, bekerja keras di AFPI dan America First Works (AFW). Ia memberikan anak-anak kesempatan untuk menerima pendidikan dengan layak," kata Trump dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari laman NDTV, Donald Trump mengatakan bahwa ia yakin Linda akan berjuang tanpa lelah untuk memperluas pilihan sekolah universal di seluruh Amerika Serikat.

 

Kontroversi Linda McMahon

Donald Trump menilai Linda McMahon sebagai sosok yang memperjuangkan hak pendidikan anak di AS (Dok. AFP).
Donald Trump menilai Linda McMahon sebagai sosok yang memperjuangkan hak pendidikan anak di AS (Dok. AFP).

Linda yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai menteri perdagangan, mengepalai Administrasi Bisnis Kecil dalam pemerintahan pertama Donald Trump.

Namun, namanya juga masuk dalam sejumlah kontroversi. Baru-baru ini Linda McMahon terseret dalam kasus kriminal di Amerika Serikat. Dalam sebuah gugatan, mantan pemimpin World Wrestling Entertainment (WWE) itu diduga membiarkan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki selama bertahun-tahun oleh seorang penyiar acara.

McMahon dituntut bersama suaminya, Vince McMahon. WWE dan perusahaan induknya TKO Group Holdings pun juga terseret.

Ia meninggalkan WWE, yang ia dirikan bersama suaminya, pada tahun 2009 saat hendak mencalonkan diri sebagai Senat di Connecticut.

Linda McMahon juga merupakan Administrator Usaha Kecil di bawah kepemimpinan Trump.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya