17 Januari 1977: Napi Pembunuh Gary Gilmore Ditembak, Eksekusi Mati Pertama di AS dalam 10 Tahun

Setelah perintah eksekusi mati dibacakan, Gary Gilmore mengucapkan kata-kata terakhirnya, “Let’s do it (ayo, lakukan)”. Berikut ini kisah selengkapnya.

oleh Alya Felicia Syahputri diperbarui 17 Jan 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 06:00 WIB
Ilustrasi Liputan Khusus Eksekusi Mati
Ilustrasi eksekusi mati atau hukuman mati. (Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Utah - Dor! Regu tembak di penjara negara bagian Utah di Salt Lake City melakukan eksekusi mati terpidana kasus pembunuhan bernama Gary Gilmore, hari ini 48 tahun yang lalu.

Ini adalah eksekusi pertama yang dilakukan di Amerika Serikat selama hampir 10 tahun.

Gary Gilmore, yang kala itu berusia 36 tahun, dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan seorang petugas motel di Provo, Utah, pada 20 Juli 1976. Setelah melalui proses hukum yang panjang, pengadilan banding di Denver membatalkan perintah penangguhan eksekusi pada dini hari itu.

Dalam pernyataan akhirnya, salah satu hakim menyoroti keputusan narapidana (napi) Gilmore yang tetap bersikeras agar eksekusi dilaksanakan.

“Seperti orang lain yang memiliki hak, Tuan Gilmore juga memiliki haknya sendiri. Jika sebuah kesalahan terjadi dan eksekusi tetap berjalan, itu adalah keputusannya sendiri,” ujar Hakim Lewis seperti dikutip dari BBC on This Day, Jumat (17/1/2025).

Hanya satu jam setelah putusan tersebut, nyawa Gary Gilmore berakhir. Eksekusi berlangsung di sebuah pabrik pengalengan yang telah diubah menjadi ruang eksekusi penjara, disaksikan oleh sekitar 20 saksi pada pukul 08.06 (waktu setempat).

Setelah perintah eksekusi dibacakan, Gilmore mengucapkan kata-kata terakhirnya, “Let’s do it (ayo, lakukan)”.

Sebuah tudung kemudian dipasangkan di kepalanya, dan target ditempelkan di kausnya. Regu tembak yang terdiri dari lima orang mengambil posisi di balik layar dan menembakkan peluru. Agar tidak ada eksekutor yang yakin telah menembakkan peluru mematikan, salah satu senapan diisi dengan peluru kosong.

Laverne Damico, paman Gilmore yang menjadi saksi, mengungkapkan bahwa keponakannya meninggal dengan cara yang diinginkan. “Dia meninggal seperti yang dia inginkan, dengan martabat. Dia mendapatkan keinginannya,” kata Damico.

Setelah eksekusi, jasad Gilmore dibawa ke Pusat Medis Universitas Utah untuk keperluan penelitian medis. Organ-organ tubuhnya kemudian digunakan untuk mendukung pengembangan ilmu kedokteran.

 

Ini yang Jadi Sorotan dari Gary Gilmore

Ilustrasi Penjara
Ilustrasi penjara. (Foto: Unsplash)... Selengkapnya

Selain dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan seorang manajer motel di Provo, Utah pada tanggal 20 Juli 1976, Gary Gilmore juga didakwa membunuh petugas layanan stasiun di Orem, Utah, sehari sebelumnya, tetapi kasus itu tidak pernah disidangkan.

Dua aspek cerita ini membuatnya luar biasa. Pertama, hukuman mati telah diberlakukan kembali secara kontroversial di Amerika Serikat pada tahun 1976 dan Gilmore adalah tahanan pertama yang dieksekusi berdasarkan hukum baru tersebut. Kedua, Gilmore melawan sistem peradilan untuk memastikan dia akan dieksekusi dengan cepat. Gilmore telah menghabiskan 18 dari 21 tahun terakhirnya di penjara.

Perjalanan dari hukuman hingga eksekusi relatif singkat dibandingkan dengan sebagian besar narapidana hukuman mati di AS. Meskipun demikian, Gilmore dua kali mencoba bunuh diri di penjara saat dia menunggu, dan eksekusi sempat ditunda tiga kali.

Dua orang menerima kornea Gilmore beberapa jam setelah kematiannya - yang mengilhami band punk the Adverts masuk dalam jajaran lagu hit Top 20 dengan "Gary Gilmore's Eyes".

Kata-kata terakhir Gilmore kemudian diabadikan dalam kaus bertuliskan "Let's Do It".

Sementara itu pada 2 Desember 2005, Kenneth Boyd, seorang terpidana pembunuh, menjadi orang ke-1000 yang dieksekusi di AS sejak hukuman mati diberlakukan kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya