Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak pernah menerima informasi apapun terkait rencana pengiriman korban perang dari Gaza ke Indonesia.
Pernyataan ini merespons kabar dari tim transisi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu lokasi yang dipertimbangkan untuk menampung pengungsi dari Gaza.
Advertisement
Baca Juga
Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah (Roy) Soemirat dalam pernyataan pers pada Senin (20/1/2025) menyampaikan, "Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini."
Advertisement
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa isu tersebut tidak pernah menjadi bagian dari pembicaraan resmi antara kedua negara.
Adapun kabar Indonesia jadi salah satu lokasi relokasi sejumlah warga Gaza beredar dari pemberitaan NBC mengutip utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.Â
"Utusan Presiden terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, kemudian mengusulkan untuk merelokasi sebagian penduduk Gaza ke Indonesia saat proses pembangunan kembali dimulai," demikian laporan NBC mengutip utusan tersebut pada hari Minggu (19/1).
"Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza termasuk ke mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi sementara ini. Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang dibahas untuk relokasi sejumlah dari mereka," kata pejabat tim transisi Donald Trump itu.
Â
Gagasan Relokasi Dianggap Kontroversial
Menurut laporan NBC, Steve Witkoff adalah sosok di balik tim transisi Donald Trump yang mengusulkan untuk merelokasi sebagian penduduk Gaza ke Indonesia saat proses pembangunan kembali dimulai.
Kendati demikian, terlepas dari rencana relokasi yang diajukan Steve Witkoff, sejatinya pertanyaan tentang apakah warga Gaza bersedia direlokasi masih belum jelas.
Gagasan relokasi dianggap sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan sesama warga Arab. Banyak yang meyakini bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama Israel untuk memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.
Adapun saat ini pengiriman bantuan ke Gaza yang diperlukan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata masih menjadi tantangan. Israel tetap khawatir bahwa Hamas mengambil sebagian dari bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, dan krisis kemanusiaan di sana sangat mengerikan. Kelaparan dan penyakit merajalela dan kondisi terus memburuk.
Serangan Israel di Gaza selama satu setengah tahun terakhir telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina. Pengeboman tersebut juga telah menghancurkan sistem kesehatan daerah kantong itu dan mendorong orang-orang keluar dari rumah mereka dan masuk ke kamp-kamp tenda yang kumuh.
Steve Witkoff, seorang pengembang real estate yang telah mengenal Trump selama puluhan tahun, melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan — bergabung dengan tim Presiden Joe Biden yang telah mengusahakannya selama lebih dari setahun — dengan arahan tunggal dari Trump, kata pejabat transisi tersebut: Bawa pulang para sandera, dan jika tidak, kembalilah dan jelaskan alasannya.
Advertisement