Liputan6.com, Jakarta - Kuliner bukan sekadar makanan, tetapi juga alat diplomasi yang mampu mempererat hubungan antarnegara. Jurus ini salah satunya digunakan oleh Misi Diplomatik Jepang untuk ASEAN.Â
Melalui kuliner, Misi Diplomatik Jepang untuk ASEAN berupaya sebagai jembatan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia.
Baca Juga
"Jepang tidak hanya tentang sushi. Sama seperti Indonesia yang memiliki keberagaman budaya, Jepang juga memiliki variasi kuliner dari Hokkaido hingga Okinawa. Saat ini, semakin banyak wisatawan yang datang kembali ke Jepang untuk menikmati berbagai makanan khas dari berbagai daerah. Saya berharap masyarakat ASEAN, termasuk Indonesia, bisa mengapresiasi kekayaan kuliner Jepang ini," ujar Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Kiya Masahiko, dalam acara Experience Japanese Food Culture: Osechi Ryori, di Sekretariat ASEAN, Jumat (14/2/2025).
Advertisement
Pada diplomasi kuliner tersebut, Misi Diplomatik Jepang untuk ASEAN menyajikan osechi ryori. Hidangan tradisional dari Negeri Sakura yang dikenal sebagai kuliner musiman karena umumnya disajikan saat perayaan Tahun Baru --terutama dalam tujuh hari pertama bulan Januari.
"Hari ini, saya juga berharap bahwa osechi ryori dapat membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran bagi ASEAN, Jepang, serta dunia," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Kiya Masahiko, juga menekankan bahwa makanan memiliki peran penting dalam membangun pemahaman lintas budaya. "Saya sering mengundang tamu dari Indonesia, negara-negara ASEAN, serta negara mitra untuk mencicipi masakan Jepang. Sebaliknya, saya juga menikmati kuliner dari berbagai negara yang saya kunjungi. Melalui kuliner, kita bisa saling terhubung tanpa perlu komunikasi verbal," ujarnya.
"...Makanan memiliki kekuatan unik untuk menyatukan orang-orang dan membangun hubungan lintas negara. Melalui makanan, kita dapat berbagi kisah, tradisi, serta saling menghormati," tuturnya lagi.
Masyarakat Jepang sendiri, disebutkan Dubes Kiya, mulai mengenal kuliner ASEAN, termasuk Indonesia. Menurutnya, pertukaran budaya melalui makanan semakin meningkat, baik melalui wisata kuliner maupun acara resmi yang memperkenalkan hidangan khas dari masing-masing negara. "Saya berharap akan ada lebih banyak pertukaran budaya di kedua arah. Dengan begitu, semakin banyak orang Jepang yang tertarik pada kuliner ASEAN, dan sebaliknya," tambahnya.
"Acara ini bukan hanya untuk menikmati kelezatan hidangan, tetapi juga mempererat hubungan antarnegara melalui makanan. Hubungan ini mencerminkan kolaborasi erat antara Jepang dan ASEAN. Ini lebih dari sekadar pertemuan budaya, tetapi juga cara kita menghargai nilai-nilai tradisional satu sama lain," tegasnya.
Â
Asal Mula Tradisi Osechi Ryori
Dubes Kiya menyebut, tradisi menyantap osechi ryori ini lahir dari keinginan untuk memberikan waktu istirahat kepada ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja keras. Oleh karena itu, makanan ini disiapkan sebelumnya agar dapat dikonsumsi selama beberapa hari tanpa perlu dimasak ulang.
Setiap hidangan dalam osechi ryori memiliki makna tersendiri, kata Dubes Kiya, baik dari segi bahan maupun cara memasaknya. Biasanya, setiap elemen dalam hidangan ini melambangkan keberuntungan, kesehatan, atau kemakmuran. Oleh sebab itu, masyarakat Jepang menikmati osechi ryori sambil berdoa untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian sepanjang tahun.
"Osechi bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga mewakili semangat, keberuntungan, kebahagiaan, serta kesehatan untuk tahun yang akan datang. Setiap hidangan dalam perayaan ini mengandung kisah, nilai tradisi, serta koneksi yang erat dengan komunitas di seluruh dunia," papar Dubes Kiya.
"Jadi, bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengenal lebih dalam budaya Jepang, menikmati osechi ryori saat Tahun Baru bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga. Jika Anda berkunjung ke Jepang pada akhir tahun, saya sangat merekomendasikan untuk mencicipinya agar bisa merasakan atmosfer tradisi Jepang secara langsung," ucapnya lagi.
Â
Advertisement
Keberagaman Makanan Indonesia dan Jepang Jadi Tantangan
Japan-ASEAN Goodwill Ambassador for Food & Agriculture, Melody Laksani, menyebut bahwa keberagaman kuliner dari Indonesia dan Jepang menjadi tantangan tersendiri dalam diplomasi gastronomi.
"Jenis makanan di Jepang maupun Indonesia sangat beragam. Oleh karena itu, diperlukan eksplorasi lebih luas agar masyarakat di kedua negara semakin mengenal dan mengapresiasi kekayaan kuliner masing-masing," ujar Melody di acara Experience Japanese Food Culture: Osechi Ryori, di Sekretariat ASEAN.
Melody menambahkan bahwa adaptasi juga diperlukan agar kuliner Indonesia bisa diterima oleh masyarakat Jepang.
"Makanan Indonesia terkenal dengan cita rasa yang kuat dan kaya rempah, sedangkan kuliner Jepang cenderung lebih ringan dan sehat. Oleh karena itu, pendekatan yang tepat sangat penting agar kuliner Indonesia bisa lebih dikenal di Jepang," jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan diplomatik melalui kuliner, Jepang juga mengundang negara-negara anggota ASEAN (ASEAN Member States/AMS) untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Â
Ragam Kuliner ASEAN Ikut Memeriahkan Acara Diplomasi Kuliner
Selain memperkenalkan budaya osechi ryori Jepang, acara ini juga menjadi ajang bagi negara-negara anggota ASEAN (ASEAN Member States/AMS) untuk menampilkan kuliner khas mereka, sehingga memperkuat persahabatan dan pemahaman budaya di kawasan ASEAN.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, berikut ini ragam kuliner ASEAN yang disajikan dalam acara Experience Japanese Food Culture: Osechi Ryori:
- Malaysia: Fried Bee Hoon, sajian bihun goreng khas Malaysia yang sering disajikan dalam berbagai kesempatan spesial.
- Singapura: Chicken Rice, hidangan nasional Singapura yang terkenal dengan nasi wangi dan ayam yang lembut. Ditambah dengan Curry Puff dan Kaya Toast, kudapan khas yang sering dikonsumsi sebagai camilan atau sarapan.
- Laos: Lao Fish Cake, olahan ikan berbumbu khas Laos yang memiliki rasa gurih dan tekstur lembut.
- Filipina: Hidangan manis Cathedral Window, agar-agar berwarna-warni berbasis santan, dan Crema de Fruta, kue berlapis buah dengan krim kaya rasa.
- Timor Leste: Tukir, makanan tradisional Timor Leste dari daging berbumbu yang dimasak dalam bambu hijau yang memberikan aroma khas dan biasanya disajikan saat acara-acara besar. Selain itu ada Brown Rice, beras merah khas yang sering dikonsumsi sebagai makanan sehat. Pada acara tersebut dipadukan dengan sajian Tukir.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)