Trauma Gempa, Pria di Turki Pilih Hidup Menyendiri di Dalam Gua

Liputan6.com, Ankara - Gempa bumi dengan magnitudo 7.8 yang mengguncang Turki bagian selatan pada Februari 2023 menghancurkan ribuan rumah dan merenggut puluhan ribu nyawa.

Salah satu korban terdampak, Ali Bozoğlan, kehilangan rumahnya di Provinsi Hatay akibat bencana tersebut. Meski ia dan keluarganya selamat tanpa cedera, ketakutannya terhadap gempa membuatnya trauma dan mengambil keputusan ekstrem yakni meninggalkan kehidupan di bangunan buatan manusia dan memilih tinggal di sebuah gua.

Dikutip Oddity Central, Kamis (27/2/2025), Ali menemukan sebuah gua kecil di pinggiran kota dan menjadikannya tempat tinggal permanen. Namun, ia tidak berhasil meyakinkan keluarganya untuk ikut serta. Meskipun hidup sendiri, ia mengaku bahagia dan merasa damai.

"Saya telah tinggal di sini selama dua tahun setelah gempa, dan saya menemukan kedamaian di dalam gua ini," ujar Ali kepada TGRT Haber. 

"Gua ini telah ada selama ribuan tahun dan tidak runtuh."

Pemerintah Distrik Defne sebenarnya telah menawarkan rumah kontainer agar ia bisa tinggal lebih dekat ke kota, tetapi Ali lebih memilih hidup jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

"Saya mencuci piring dan pakaian, membersihkan, serta menyiapkan makanan sendiri. Hidup saya di dalam gua sangat indah," katanya.

"Saya jauh dari semua orang dan lebih dekat dengan alam. Orang-orang yang tidak mengenal saya sering berkomentar buruk tentang keputusan saya tinggal di gua."

Meski merasa lebih aman di gua, Ali mengakui bahwa kehidupannya tidak selalu mudah. Sebagai tempat alami, gua tetap memiliki tantangan, seperti kehadiran ular dan tikus. Selain itu, ia juga tidak memiliki akses ke toilet dan air mengalir.

Saat ini, Ali berencana memasang panel surya untuk mengaliri listrik ke mesin cuci dan lemari esnya. Namun, jika rencana itu tidak berhasil, ia tetap tidak ingin kembali ke rumah konvensional dalam waktu dekat. Bagi Ali, gua ini telah menjadi tempat berlindung terbaik yang bisa ia temukan.