Siaga Ancaman Al Qaeda, Penutupan 19 Kedubes AS Diperpanjang

Pemerintah AS memutuskan untuk menutup sejumlah kedutaan besar (kedubes) di Afrika utara dan Timur Tengah.

oleh Riz diperbarui 05 Agu 2013, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2013, 10:00 WIB
amerika-alqaeda-130805b.jpg

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menutup sejumlah kedutaan besar (kedubes) di Afrika utara dan Timur Tengah pada Minggu 4 Agustus. Penutupan dilakukan setelah mendapat ancaman serangan dari Al Qaeda.

Kini penutupan beberapa kedubes tersebut diperpanjang hingga Sabtu 10 Agustus mendatang. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi serangan Al Qaeda.

Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan, ada 19 kedubes yang bakal ditutup, yakni yang terletak di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa, Tripoli, Antananarivo, Bujumbura, Djibouti, Khartoum, Kigali dan Tanjung Louis.

Sementara, penutupan kedubes di Aljazair, Kabul dan Baghdad tidak diperpanjang, melainkan akan dibuka hari ini, Senin (5/8/2013). "Perpanjangan penutupan ini merupakan upaya siaga dan bukan aksi atas adanya ancaman baru kelompok militan Timur Tengah," jelas pernyataan Deplu AS, seperti dilansir BBC.

Selain menutup kedubes, AS juga mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri, termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Penutupan kedutaan dan larangan bepergian ini diputuskan setelah AS menyadap pesan-pesan Al Qaeda. Disebutkan bahwa tokoh senior Al Qaeda tengah membicarakan tentang sebuah rencana penyerangan terhadap satu kedutaan.

"Informasi terbaru menyebut bahwa Al Qaeda dan organisasi afiliasinya melanjutkan rencana untuk melakukan serangan terorisme di kawasan dan sekitarnya. Dan mereka mungkin melakukan serangan pada periode di antara sekarang dan akhir Agustus," demikian pernyataan Deplu AS.

Larangan Bepergian

Deplu AS juga mengimbau warga AS untuk berhati-hati atas adanya potensi serangan teroris ke sistem transportasi umum dan infrastuktur pariwisata lainnya.

Selain AS, sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, juga telah menutup sementara kantor misi diplomatik di Yaman. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan kedubes di Sanaa, ibukota Yaman, ditutup hingga dari Minggu 4 Agustus sampai Selasa 6 Agustus.

Dalam pernyataan resmi di situs Kemenlu, Inggris juga menyarankan semua warga negara mereka yang berada di Yaman untuk segera meninggalkan negara tersebut.

"Ada ancaman besar terorisme di Yaman dan ancaman penculikan oleh kelompok suku bersenjata, kriminal dan teroris," imbau Inggris. (Riz/Mut) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya