Tak terima 3 diplomat AS untuk Venezuela 'ditendang', langkah yang sama pun dilakukan untuk para dubes dari negara pimpinan Nicolas Maduro.
Seperti Calixto Ortega Rios, para diplomat Venezuela untuk AS pun akhirnya diusir. Di antaranya Sekretaris Kedua Monica Alejandra Sanchez Morales di kedutaan di Washington, dan Konsulat Marisol Gutierrez de Almeida di Houston konsulat.
"3 Diplomat Venezuela diusir dari AS setelah 3 pejabat AS 'ditendang' dari Caracas," ujar Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan yang dimuat BBC dan dimuat Liputan6.com, Rabu (2/10/2013).
Para diplomat, yang terkait urusan bisnis di Venezuela, Calixto Ortega Rios telah diberikan waktu 48 jam untuk angkat kaki.
Pada Selasa 1 Oktober, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh diplomat AS merencanakan sabotase perekonomian negaranya. Maduro mengaku memiliki bukti bahwa mereka telah ambil bagian dalam sabotase listrik pada bulan September dan telah menyuap perusahaan untuk memangkas produksi.
Maduro pun meminta 3 dubes AS untuk Venezuela Kelly Keiderling, David Moo dan Elizabeth Hoffman untuk angkat kaki dalam 48 jam.
"Yankees (sebutan untuk orang Amerika), pulang sana!" kata Maduro.
Namun, Departemen Luar Negeri AS menolak tuduhan tersebut.
"Sangat disesalkan bahwa pemerintah Venezuela telah kembali memutuskan untuk mengusir para pejabat diplomatik AS, didasarkan pada tuduhan tak berdasar yang memerlukan tindakan resiprokal (memerlukan timbal balik)," ujar salah satu pejabat AS kepada BBC.
"Hal ini (pengusiran diplomat AS) kontraproduktif dengan kepentingan kedua negara, dan bukan cara yang serius bagi suatu negara untuk melakukan kebijakan luar negerinya," sambung pejabat itu.
Amerika Serikat dan Venezuela telah tanpa duta besar di ibukota masing-masing sejak tahun 2010. Kini kondisi tersebut berulang.
Mendiang Presiden Hugo Chavez menuduh AS "imperialisme" di Amerika Latin. Pada bulan Desember 2010, ia menyangkal visa kepada orang yang ditunjuk untuk menjadi duta besar AS untuk Caracas, Larry Palmer, atas pernyataan tentang keterlibatan antara pemerintah Venezuela dan pemberontak FARC Kolombia.
Ketika itu, AS juga balas dendam dan mengusir duta besar Venezuela untuk Washington. (Tnt/Sss)
Seperti Calixto Ortega Rios, para diplomat Venezuela untuk AS pun akhirnya diusir. Di antaranya Sekretaris Kedua Monica Alejandra Sanchez Morales di kedutaan di Washington, dan Konsulat Marisol Gutierrez de Almeida di Houston konsulat.
"3 Diplomat Venezuela diusir dari AS setelah 3 pejabat AS 'ditendang' dari Caracas," ujar Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan yang dimuat BBC dan dimuat Liputan6.com, Rabu (2/10/2013).
Para diplomat, yang terkait urusan bisnis di Venezuela, Calixto Ortega Rios telah diberikan waktu 48 jam untuk angkat kaki.
Pada Selasa 1 Oktober, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh diplomat AS merencanakan sabotase perekonomian negaranya. Maduro mengaku memiliki bukti bahwa mereka telah ambil bagian dalam sabotase listrik pada bulan September dan telah menyuap perusahaan untuk memangkas produksi.
Maduro pun meminta 3 dubes AS untuk Venezuela Kelly Keiderling, David Moo dan Elizabeth Hoffman untuk angkat kaki dalam 48 jam.
"Yankees (sebutan untuk orang Amerika), pulang sana!" kata Maduro.
Namun, Departemen Luar Negeri AS menolak tuduhan tersebut.
"Sangat disesalkan bahwa pemerintah Venezuela telah kembali memutuskan untuk mengusir para pejabat diplomatik AS, didasarkan pada tuduhan tak berdasar yang memerlukan tindakan resiprokal (memerlukan timbal balik)," ujar salah satu pejabat AS kepada BBC.
"Hal ini (pengusiran diplomat AS) kontraproduktif dengan kepentingan kedua negara, dan bukan cara yang serius bagi suatu negara untuk melakukan kebijakan luar negerinya," sambung pejabat itu.
Amerika Serikat dan Venezuela telah tanpa duta besar di ibukota masing-masing sejak tahun 2010. Kini kondisi tersebut berulang.
Mendiang Presiden Hugo Chavez menuduh AS "imperialisme" di Amerika Latin. Pada bulan Desember 2010, ia menyangkal visa kepada orang yang ditunjuk untuk menjadi duta besar AS untuk Caracas, Larry Palmer, atas pernyataan tentang keterlibatan antara pemerintah Venezuela dan pemberontak FARC Kolombia.
Ketika itu, AS juga balas dendam dan mengusir duta besar Venezuela untuk Washington. (Tnt/Sss)