Kisah Pria Penuh Benjolan yang Mendunia Saat Dipeluk Paus

Gambar Paus Fransiskus memeluk seorang pria misterius yang tubuh dan wajahnya ditutupi benjolan menyebar ke dunia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 27 Nov 2013, 12:21 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2013, 12:21 WIB
muka-ancur131127b.jpg
Sebuah foto mengharukan menyebar di dunia maya dan diberitakan media sedunia. Gambar Paus Fransiskus memeluk seorang pria misterius yang tubuh dan wajahnya ditutupi benjolan.

Belakangan terungkap pria tersebut adalah Vinicio Riva. Asal Italia. Dengan kondisi tubuhnya itu, ia sudah biasa dilecehkan.

Seperti yang terjadi beberapa tahun lalu, Vinicio naik bus umum di Kota Vicenza. Ia pergi menuju kursi kosong terdekat, namun sebelum sempat duduk, seorang pria yang duduk tak jauh dari kursi itu menghardik, "Pergi! Jangan duduk didekatku."

"Saat itu ingin rasanya membalas, tapi aku menahan diri," kata Vinicio, seperti dikutip dari CNN, Rabu (27/11/2013). "Aku merasa darahku naik." Saat itu, pria yang kini berusia 53 tahun memilih berdiri. "Ada banyak orang di bus saat itu, mereka mendengar, tapi tak ada satupun yang berani buka mulut."

Padahal, jika bisa memilih, Vinicio tak mau wajah dan tubuhnya terlihat berbeda dengan orang lain. Dia menderita penyakit genetik yang tak menular, neurofibromatosis tipe 1. Membuat tubuhnya dari kepala sampai ujung kaki ditutupi benjolan, pembengkakan, dan gatalnya bukan main. Ibunya menderita penyakit yang sama sebelum meninggal dunia, sementara saudarinya menderita versi yang lebih ringan.

Bibinya, Caterina Lotto mengatakan, pakaian dalam Vinicio seringkali basah karena menyerap darah yang keluar dari luka-lukanya.

Pada awal November, Vinicio dan kerabatnya berziarah ke Vatikan, untuk ikut dalam misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus. Vinicio yang sulit berdiri lama, memakai kursi roda.

'Kami tak menyangka bisa berada dekat dengan Paus. Petugas Garda Swiss mengantar kami ke depan, sampai di sudut barisan depan," kata sang bibi, Caterina.

"Saat Paus mendekat, kupikir ia hanya akan menyalami kami. Namun yang terjadi, ia berjalan menuju Vinicio dan memeluknya erat," kata dia.

Sementara, Vinicio, yang sudah biasa dengan pandangan ngeri, takut, dan jijik, mengaku merasa bingung dengan sikap Paus. "Ia tidak takut dengan penyakitku," kata dia. "Dia memelukku tanpa bicara... Aku bergetar. Aku merasakan kehangatan yang luar biasa." [Lihat Foto Paus Fransiskus Cium Pria Berwajah Penuh Benjolan]

Pertemuan dengan Paus hanya berlangsung  sekitar 1 menit. Setelah itu, Vinicio kembali ke bus rombongannya -- dengan perasaan campur aduk, shock dan sukacita. "Aku pulang ke rumah dengan perasaan 10 tahun lebih muda, seperti beban berat di pundakku terangkat."

Sosok Ceria

Kehidupan pun kembali normal bagi Vinicio. Ia kembali ke pekerjaannya di rumah jompo -- mengumpulkan dan membuang sampah. Pada waktu luangnya, ia mengobrol dengan orang-orang sepuh yang tinggal di sana, yang tak ambil pusing soal kondisinya. Topik pembicaraan favorit adalah soal Juventus, tim sepakbola kesayangannya.

Direktur panti jompo Diego Munari mengatakan, energi dan keceriaan Vinicio selama ini meningkatkan semangat para penghuni. "Setiap hari ia bertemu orang-orang di sini, yang menyukainya, untuk mengobrol dan bercanda," kata dia.

Usai kerja, Vinicio akan mengayuh sepedanya, pulang ke flat yang ia tinggali bersama saudarinya, Morena.

Produser CNN yang mencoba mewawancarai Vinicio awalnya mendapat hambatan dari keluarganya yang ragu. Namun, pertemuannya dengan Paus melipatgandakan kepercayaan diri Vinicio. "Aku merasa lebih kuat dan lebih bahagia. Merasa bisa maju, melanjutkan hidup, karena Tuhan melindungiku."

Fotonya bersama Paus juga membuatnya terkenal. "Sekarang orang tak lagi terlalu mengucilkannya," ucap bibinya, Caterina.

Sang bibi juga berharap pelukan dari Paus Fransiskus dan fotonya diberitakan media sejagat akan meningkatkan kepedulian orang terhadap pasien neurofibromatosi. Untuk membantu mereka saat menghadapi cobaan fisik dan psikologis.

Sementara, Vinicio yang mensyukuri pertemuannya dengan Paus mengaku, ia punya urusan yang belum selesai dengan pemimpin Tahta Suci.

"Aku berharap ia meneleponku, jadi kami bisa bertatap muka. Ada banyak yang ingin kusampaikan padanya," ucap Vinicio.

Apa yang ingin disampaikan ke Paus? "Rahasia," ujar Vinicio. "Itu antara aku dan Paus." (Ein/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya