Kabar WNI `Jihad` Perang di Suriah? Menlu RI: Mereka Harus Pulang

Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengaku mendapat informasi WNI dikabarkan terlibat dalam perang saudara di Suriah.

oleh Riz diperbarui 17 Feb 2014, 18:46 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2014, 18:46 WIB
marty-natalegawa-australia-131118b.jpg
Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan terlibat dan 'berjihad' dalam perang saudara di Suriah. Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengaku mendapat informasi tersebut.

Menanggapi kabar itu, Marty meminta apabila benar ada WNI yang pergi ke Suriah untuk ikut berperang, maka mereka harus segera pulang ke tanah air.

"Saya mendengar informasi bahwa ada WNI yang pergi ke Suriah untuk terlibat di dalam konflik. Kita anjurkan dan berpesan, jangan terlibat. Mereka harus kembali pulang," ujar Marty dalam konferensi pers bersama Menlu AS John Kerry di Kantor Kemenlu, Jakarta, Senin (17/2/2014).

"Upaya kita saat ini adalah mengevakuasi WNI di Suriah dan pulang ke Indonesia," imbuh dia, menjawab pertanyaan dalam jumpa pers soal kabar ada WNI berjihad di Suriah.

Menurut Marty, konflik Suriah yang terjadi sejak Maret 2011 hingga sekarang merupakan malapetaka kemanusiaan. Hal tersebut harus segera dihentikan.

"Itu tak dapat diterima. Terlalu banyak korban sipil dan nyawa. Kita tak boleh membiarkan hal ini terus terjadi. Kalau tidak, akan ada lebih banyak yang hilang dan menderita," ujar Marty.

Sikap Marty mewakili RI adalah perlu adanya jalur diplomatik untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan tersebut. Kata dia, Indonesia dalam posisi netral dan bisa menjadi mitra yang kuat dalam prinsip tersebut.

"Pilihan diplomatik adalah garis terdepan. Kita harus mengutamakan dan mendorong gencatan senjata, penghentian konflik, dan bantuan kemanusiaan.

Hampir 3 tahun perang saudara berkecamuk di tanah Suriah. Badan Pemantau Hak Asasi Manusia yang berkantor di London melaporkan, jumlah korban tewas di Suriah sampai akhir Januari 2014 mencapai sedikitnya 136.227 orang.

Kepala lembaga tersebut, Rami Abdel Rahman, mengatakan bulan Januari 2014 merupakan salah satu bulan yang paling berdarah sejak konflik dimulai bulan Maret tahun 2011. (Riz/Ein)

Baca juga:
PBB: Anak-anak Suriah Disiksa & Diperkosa Pasukan Presiden Assad
Bom Hancurkan Masjid di Suriah, 11 Orang Tewas
Rumah Berhantu Indiana Bikin Polisi Penasaran

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya