Menkes Akui Masih Banyak RS yang Cari Untung Sejak JKN Berlaku

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai bahwa ini akibat masih banyaknya RS swasta yang masih melihat untung-rugi sejak JKN berlaku

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Feb 2014, 20:59 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2014, 20:59 WIB
Menkes
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi

Liputan6.com, Jakarta Menanggapi adanya lonjakan peserta BPJS Kesehatan yang hanya menumpuk di RS pemerintah, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai bahwa ini akibat masih banyaknya RS swasta yang masih melihat untung-rugi sejak JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) berlaku.

Menurut Menkes, saat ini BPJS memang perlu mencari RS swasta non profit. Tapi masalahnya, di Jakarta tidak banyak RS yang berbasis fee for service sehingga banyak yang mencari keuntungan.

"Dengan melihat banyak RS pemerintah yang surplus, pasti banyak sekarang RS yang melihat-lihat, untung apa rugi. Kalau dilihat RS pemerintah sebagian besar kita untung. Kalau sudah kelihatan itu, RS swasta akan ikut," kata Menkes usai menghadiri puncak peringatan HGN (Hari Gizi Nasional) ke 54 di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Masalah selanjutnya, Menkes melanjutkan, lonjakan pasien ini juga terkait dengan BPJS yang hanya mencari RS terakreditasi sehingga jaminan mutunya ada. Sedangkan di Jakarta, RS terakreditasi masih sedikit.

"Di DKI belum sampai 50 persen Rumah Sakitnya sudah terakreditasi. Karena itu kita dorong dulu mereka supaya mengikuti petunjuk dan terakreditasi," ungkapnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya