Usai Membunuh, Hafitd dan Sifa Bisa Terganggu Jiwanya

Perlu wawancara yang mendalam untuk kedua pelaku pembunuhan Ade Sara sehingga masalah ini tidak membuat mereka menjadi gila.

oleh Kusmiyati diperbarui 12 Mar 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2014, 13:00 WIB
pembunuh saraa
(twitter.com dan path.com)
Liputan6.com, Jakarta Pasangan sejoli Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) memang belum dipastikan mengalami gangguan kejiwaan. Psikolog Adelina Syarief, SE, Mpsi mengatakan perlu ada psikolog untuk mendampingi kedua pelaku yang masih di bawah usia 20 tahun itu.

"Mereka masih remaja, emosinya labil. Psikolog perlu mendampingi dan memcahkan masalah mereka. Masalah ini sudah di luar kontrol," kata Adel, ditulis Rabu (12/3/2014).
 
Psikolog yang akan mendampingi mereka mungkin akan membantu menyelesaikan permasalahan hati mereka.

"Hafitd dan Sifa menderita gangguan psikologi atau tidak, tindakan membunuh ini menyebabkan mereka gila atau tidak. Itu semua perlu wawancara mendalam. Perlu dicari akar masalahnya, untuk itu mereka sangat butuh psikolog," ujar Adel.  

Adel menduga tindakan pembunuhan keji ini didasari dendam, posesif dan mengarah ke sadistis. "Dalam kasus ini pria terlihat posesif, dia ingin kembali dengan korban walaupun sudah punya pacar baru. Adanya ketakutan kehilangan orang tersayang, Hafitd dan Sifa pun nekat melakukan hal yang mengarah pada perilaku sadisitis ini," kata Adel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya