Liputan6.com, Jakarta Sejumlah penelitian dan jurnal medis mungkin boleh menyebutkan bahwa obesitas merupakan keturunan atau genetik. Tapi ini bukan masalah utama, pasalnya permasalahan obesitas anak juga terkait dengan kebiasaan orangtua yang sering memberikan makanan tanpa nutrisi pada anak.
Seperti disampaikan ahli nutrisi dan obesitas Herbalife, Dr Rocio Medina, MD. Ia mengatakan, bahaya obesitas bukan hanya menyerang orang dewasa tapi juga di kalangan anak-anak kian meningkat. Parahnya, masalah ini bukan hanya dialami anak Indonesia tapi dunia.
"Menurut saya, obesitas bukanlah turunan. Berbagai penyakit yang bermula dari obesitas juga sebenarnya bisa dicegah. Masalahnya, ini kesalahan orangtua," kata Rocio di sela-sela acara tur kesehatan Herbalife di Senayan City, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Advertisement
Rocio melanjutkan, orangtua secara tidak langsung mendidik anaknya untuk obesitas. Bagaimana tidak, orangtua sering membawakan makanan cepat saji ke rumah, diajarkan cara makannya dan hal ini dianggap normal.
"Akhirnya anak-anak terus makan dan obesitas. Belum lagi orangtua sering memberikan hadiah berupa makanan seperti permen dan cokelat. Mungkin anak senang, tapi ketahuilah orangtua telah menyakitinya," jelas Rocio.
Rocio mengungkapkan, penelitian di Amerika menuliskan anak 10 tahun kini sudah menderita Atherosklerosis atau pengerasan arteri karena endapan lemak, kolesterol dan zat lain yang disebabkan obesitas.
"Saya sendiri khawatir. Bila anak-anak seperti ini dibiarkan maka diprediksi ia dapat terkena serangan jantung pada usia 30 tahun," jelasnya.