Liputan6.com, Jakarta Hampir tiga juta anak di dunia ini meninggal sebelum mereka berusia satu bulan. Padahal mereka bisa diselamatkan kalau perawatan berkualitas diberikan saat kelahiran dijalankan dengan baik.
Atas temuan yang disiarkan pada Senin (19/5) oleh Dana Anak PBB (UNICEF), UNICEF pun mendesak diberikannya sumber daya dan perhatian tambahan untuk para bayi yang baru dilahirkan itu.
"Pemusatan perhatian pada masa krtitis dan penting ini yakni antara kelahiran dan beberapa jam pertama kehidupan dapat meningkatkan peluang kelangsungan hidup bagi ibu dan anak," kata Mickey Chopra, Kepala Program Kesehatan Global UNICEF.
Advertisement
Meskipun telah ada "kemajuan sangat besar" dalam menyelamatkan anak yang berusia di bawah lima tahun, Chopra mengatakan kebanyakan negara saat ini mengalami banyak hambatan untuk menyelamatkan "anak-anak yang masih muda dan rentan".
Laporan tersebut juga membantu mengidentifikasi campur tangan paling efektif yang dapat dilakukan dalam menyelamatkan bayi baru lahir termasuk pemberian air susu ibu.
Laporan itu juga memuji model "perawatan kanguru" buat bayi yang dilahirkan sebelum saatnya yang menekankan pentingnya kontak kulit antara bayi dan ibunya.
Menurut UNICEF, 2,9 juta bayi meninggal setiap tahun dalam 28 hari pertama kelahiran. Sebanyak 2,6 juta bayi lagi dilahiran dalam keadaan meninggal, dan 1,2 juta kematian terjadi ketika jantung bayi berhenti berdenyut selama kelahiran.
"Dua-puluh-empat jam pertama setelah kelahiran adalah masa paling berbahaya buat bayi dan ibu. Hampir separuh kematian ibu dan bayi terjadi pada momen seperti ini," kata badan PBB tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Rabu (21/5/2014).
Negara yang telah membuat kemajuan paling besar dalam menyelamatkan nyawa bayi memang telah memberi perhatian khusus pada keselamatan ibu dan batita (bayi bawah lima tahun) sebagai bagian dari perawatan menyeluruh. Rwanda, misalnya, telah berhasil menurunkan sampai separuh jumlah kematian bayi yang baru dilahirkan sejak 2000.
Jumlah tertinggi kematian bayi yang baru dilahirkan per tahun terjadi di Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika. Sebanyak 779.000 di India, 267.000 di Nigeria dan 202.400 di Pakistan.
Di antara negara tersebut, setiap satu dolar AS yang digunakan untuk kesehatan ibu dan bayi meningkatkan pengembalian modal hingga sembilan kali lipat dalam bentuk keuntungan sosial dan ekonomi, kata UNICEF.
Survei atas 51 negara dengan beban paling banyak pada kematian bayi yang baru dilahirkan mendapati kalau perawatan berkualitas yang diterima oleh orang paling kaya mesti dijadikan universal. Kalau demikian halnya, kematian ibu dan anak bakal merosot sampai 600.000 kasus per tahun atau 20 persen merosot..