Liputan6.com, Jakarta Luka terbuka yang tidak dapat ditutup secara primer dengan jabir kulit lokal, kini dapat diatasi menggunakan metode tandur kulit. Khususnya pada kasus defek (kondisi yang tidak lagi sesuai struktur normal alias rusak) pasca-reseksi tumor atau radiasi dan difisiensi kulit pada rekontruksi kelainan kongenital (cacat bawaan).
Dalam disertasi untuk memperoleh gelar Doktor dengan judul 'Peran Faktor Pertumbuhan pada Platelet Rich Fibrin Matrix dan Platelet Rich Plasma Autologus terhadap Percepatan Proses Penyembuhan Luka Tandur Kulit', Mirta Hediyati Reksodiputro menjelaskan bahwa metode implan dengan cara tandur kulit merupakan metode sederhana untuk menutup luka berpenampang luas yang menghasilkan vaskularisasi (pengaliran pembuluh darah secara normal) yang baik serta dapat mengurangi ketegangan jaringan kulit dan kontraktur (memendeknya kulit atau jaringan secara permanen).
"Metode ini sering digunakan pada operasi rekonstruksi Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher (THT-KL). Pada 24 jam pertama ketika tandur kulit menempel dengan dasar tandur (recipient bed), lapisan fibrin akan terbentuk di bawah agar melekat di bed sehingga proses vaskularisasi tandur akan berjalan baik," kata Mirta ditulis Health Liputan6.com pada Kamis (3/7/2014)
Menurut Mirta, ada dua klasifikasi tandur kulit berdasarkan ketebalannya. Yaitu split thickness skin graft (STSG) dan full thickness skin graft (FTSG). Umumnya, FTSG digunakan di area wajah dan telinga, untuk mendapatkan ketebalan yang sesuai dengan defek luka. "Karena mempunyai tekstur dan warna kulit lebih sesuai bila dibandingkan STSG," kata dia menambahkan.
Tapi, dari segi kesintasan (kemampuan bertahan hidup), FTSG tidak lebih baik dari STSG karena proses revaskularisasi FTSG tidak sebaik STSG. Namun, STSG memiliki kelemahan mudah terjadi kontraksi.
"Semakin tipis STSG semakin besar kemungkinan terjadi kontraktur," kata dia menekankan.
Tandur Kulit, Efektif Tutup Luka Terbuka
Luka terbuka yang tidak dapat ditutup secara primer dengan jabir kulit lokal, kini dapat diatasi menggunakan metode tandur kulit.
diperbarui 03 Jul 2014, 14:59 WIBDiterbitkan 03 Jul 2014, 14:59 WIB
Terlebih pada defek pasca-reseksi tumor atau radiasi dan difisiensi kulit pada rekontruksi kelainan kongenital.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wuling Cloud EV Jadi Kendaraan Operasional Pemprov Jawa Barat
Cara Membuat Kering Tempe yang Renyah dan Tahan Lama
Harga Kripto Hari Ini 28 Desember 2024: Bitcoin hingga Solana Bertahan di Zona Hijau
Apa Itu Sampel Jenuh: Pengertian, Teknik, dan Penerapannya dalam Penelitian
Studi: Jerman Butuh 288.000 Pekerja Asing Setiap Tahun hingga 2040
Cara Memutihkan Ketiak yang Efektif dan Aman, Bantu Tampil Percaya Diri
Penuh Kasih Sayang, 4 Zodiak Ini Paling Perhatian Saat Pasangannya Sakit
Cara Merontokan Karang Gigi dengan Aman, Ketahui Pula Penyebabnya
AirAsia Dituduh Pakai Mural Viral di Penang Sebagai Corak Pesawat Tanpa Izin
Bikin Real Madrid Keok di Liga Champion, Liverpool Masuk Klub Paling Berharga di Dunia
Cara Membuat Kentang Goreng Renyah dan Tahan Lama, Mudah Dipraktikkan
Mengapa Milenial Selalu Bokek? Ini 5 Kebiasaan yang Jadi Penyebabnya