Jangan Makan! Makanan yang Sudah Dihinggapi Lalat

Sayangnya, tidak semua orang menyadari ada binatang di makanannya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 23 Agu 2014, 19:05 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2014, 19:05 WIB
Jika Lalat Hinggap di Makanan, Masih Boleh Dimakan?
Sayangnya, tidak semua orang menyadari ada binatang di makanannya.

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang mungkin tahu kalau lalat yang hinggap di makanan bisa membawa bakteri yang menyebabkan penyakit. Tapi sayangnya, tidak semua orang menyadari ada binatang di makanannya.

Seperti ditulis penelitian baru dari Orkin yang menyebutkan bahwa hampir dua pertiga orang akan menyendokkan binatang yang hinggap di makanan dan tetap memakannya. Penelitian yang melibatkan 1.015 orang ini mungkin tidak mengejutkan tapi hal ini sering terjadi di restoran yang kebersihannya kurang terjaga.

"Banyak orang tidak menyadari bahwa lalat rumahan dua kali lebih kotor daripada kecoa. Setiap orang harus tahu ancaman penyakit akibat lalat," kata ahli entomologi, Ron Harrison, Ph.D, seperti dikutip Huffingtonpost, Sabtu (23/8/2014).

Organisasi Kesehatan Dunia memiliki laporan bahwa lalat dapat menyebarkan penyakit dan infeksi. Ini karena kebiasaannya hinggap di tempat kotor termasuk di tempat sampah.

"Makanan yang dihinggapi lalat mungkin tidak akan ada perubahan rasa dan bau tapi jika kotoran lalat telah tercampur dengan makanan, bakteri akan hidup di usus selama beberapa hari dan menyebabkan penyakit," tulis WHO.

Selain itu, WHO menuliskan, makanan yang dihinggapi lalat dapat membuat infeksi mata, infeksi kulit dan infeksi enterik (seperti diare) dan menularkan telur cacing. Masih mau mengonsumsi makanan yang dihinggapi lalat?

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya