Detak Jantung Berhenti 3 Kali, Bocah Ini Kembali Hidup

Melihat senyuman Samuel, tidak akan ada yang menyangka bahwa balita ini pernah mengalami serangan jantung sampai 3 kali.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Agu 2014, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2014, 17:00 WIB
Detak Jantung Berhenti 3 Kali, Bocah Ini Kembali Hidup
Melihat senyuman Samuel, tidak akan ada yang menyangka bahwa balita ini pernah mengalami serangan jantung sampai 3 kali.

Liputan6.com, Jakarta Melihat senyuman Samuel, tidak akan ada yang menyangka bahwa balita ini pernah mengalami serangan jantung sampai 3 kali.

Kejadian ini berawal ketika Samuel lahir pada 8 Desember tahun lalu. Ia didiagnosa lahir dengan penyakit jantung bawaan yang membuat ventrikel kiri jantung tidak dapat mengedarkan darah yang disebut sindrom hipoplasia kiri jantung atau Hypoplastic left heart syndrome(HLHS).

Angie Stables, ibu Samuel, mengatakan dokter memang mendeteksi sesuatu yang tidak beres selama 20 minggu kehamilannya di Rumah Sakit Coventry, Warwickshire, Inggris.

"Kami diberitahu bahwa setelah ia lahir, ia harus mengonsumsi obat khusus untuk membuatnya tetap hidup," kata Angie, seperti dikutip Foxnews, Kamis (28/8/2014).

Di usianya kurang dari dua minggu, Samuel menderita serangan jantung pertama saat menjalani operasi jantung korektif pada 15 Desember. Kemudian untuk kedua kalinya, jantung Samuel berhenti berdetak selama 11 menit sebelum mulai berdetak lagi, tapi kurang dari dua jam setelah itu, jantungnya berhenti lagi.

"Dia tidak bernapas selama 28 menit dan ada kekhawatiran dari dokter bahwa ia akan mengalami kerusakan otak setelah sadar," kata Angie.

Beruntung, setelah menjalani operasi kedua, dokter mengatakan kondisi Samuel berangsur membaik.

Seorang ahli bedah jantung di Rumah Sakit Anak Birmingham, Dr Tim Jones, mengatakan sangat senang bisa melihat Samuel tumbuh dan bahagia. Apalagi sekarang, Anda akan melihat tidak ada yang pernah terjadi dengannya.

Walaupun demikian, dokter menyarankan Angie untuk berbicara pada anaknya ketika dewasa untuk melakukan transplantasi jantung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya