Liputan6.com, Jakarta Melihat risiko penyakit diabetes begitu tinggi dari ibu hamil, seorang wanita dianjurkan untuk memeriksaan kesehatannya termasuk mengecek tinggi dan berat badan sebelum hamil.
Begitu disampaikan pakar gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achadi saat seminar media dalam rangka Ulang Tahun PT Sarihusada ke 60
di Yogyakarta, ditulis Selasa (2/9/2014).
Baca Juga
Menurut Endang, ukuran obesitas ibu hamil seharusnya bisa dilihat dari sebelum ia hamil berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). (Baca: Diet saat hamil trimester kedua)
Advertisement
"Kalau dia melebihi indeks massa tubuh 27 itu tidak bagus. Normalnya seharusnya 18,5 sampai 25," kata Endang.
Apa itu indeks massa tubuh? Endang menerangkan, IMT dihitung dengan cara berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam sentimeter. (Baca:Turun berat badan tanda diabetes?)
"Sebelum hamil seharusnya ibu tidak boleh terlalu gemuk dan terlalu kurus. Keduanya memiliki risiko bagi janin. Kalau ibu terlalu gemuk, maka anak cenderung gemuk dan berisiko diabetes dan penyakit lainnya seperti jantung. Sedangkan kalau ibu terlalu kurus, maka bayinya juga akan kurus dan bisa lahir dengan berat rendah (berat badan lahir rendah atau BBLR). Maka itu, penting bagi wanita untuk periksa berat badan sebelum hamil," jelasnya.