Liputan6.com, Jakarta - Pacaran adalah menjalin hubungan dengan lawan jenis sebelum menginjak ke jenjang pernikahan. Dalam Islam, pacaran jelas dilarang karena termasuk perbuatan yang mendekati zina.
Allah Swt. telah mewanti-wanti agar hamba-Nya tidak mendekati zina. “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.” [Q.S. Al-Isra: 32]
Advertisement
Namun, pacaran kerap dianggap menjadi sebuah tren di kalangan muda. Banyak muslim pun yang memilih pacaran dengan berbagai alasan. Misalnya, agar lebih semangat dan berjuang bersama-sama.
Advertisement
Baca Juga
Namanya juga pacaran, tak selamanya sampai ke jenjang pernikahan. Putus lagi sayang-sayangnya pun terjadi. Alhasil, ketika ditinggalkan dia kesulitan move on dari mantannya.
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya memberikan tips cara mudah move on dari mantan setelah putus pacaran. Nasihat Buya Yahya ini disampaikan ketika ada jemaahnya yang bertanya tentang barang-barang yang diberikan mantannya apakah perlu dikembalikan atau tidak.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Hanguskan Barang-Barang Mantan
Buya Yahya mengatakan, pacaran atau hubungan yang belum halal dalam istilah lainnya adalah sebuah kehinaan. Jika dia pernah pacaran dan ingin bertobat, maka hadirkan rasa penyesalan. Lalu bagaimana agar sosok mantan tidak hadir lagi dalam bayang-bayang kita?
Buya Yahya menuturkan, jika pernah dibelikan barang-barang oleh pacarnya, sebaiknya dibakar dan dihanguskan agar tidak membawa kenangan yang menjerumuskan. Sebab, jika masih disimpan akan kembali ingat mantan dan bisa jadi kembali ke jalan kehinaan itu.
“Karena apa? Tajam sekali nostalgia itu mengembalikan orang dalam kehinaan. Kalau masih menyimpan sapu tangan (sekadar contoh) yang pernah diberikan, (berarti) belum tobat dia, bohong tobatnya. Masih nyimpen nomor teleponnya pun bohong,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (6/2/2025).
Kata Buya Yahya, bertobat dari perbuatan hina harus maksimal, jangan setengah-setengah. Semua yang menjadikan kita teringat kembali bersamanya di jalan kehinaan harus dihapus.
“Semuanya hapus tanda ketulusan. Menjalani hidup baru lagi. Insya Allah ketemu dengan orang yang lebih baik,” tutur Buya Yahya.
Advertisement
Tobat dengan Sungguh-Sungguh
Move on dari mantan memang tidak mudah. Akan tetapi, Buya Yahya menekankan agar seorang muslim harus tegas untuk menolak kembali ke jalan kehinaan. Percuma saja tobat dengan derai air mata tapi masih ingat lagi dengan dia. Setan secara perlahan akan menggoda dia untuk melakukan kemaksiatan yang sama.
“Jadi menghapus sesuatu yang menjadikan kita kembali kepada sesuatu yang tidak baik adalah menjadi sebuah kewajiban untuk bertobat. Sebab, tobat itu tandanya menyesal. Menyesal maknanya luas sekali,” tandas Buya Yahya.
Demikian nasihat Buya Yahya agar move on setelah putus pacaran. Buya Yahya menekankan bahwa pacaran adalah perbuatan yang hina dalam Islam dan tidak ada anjurannya melakukan hal tersebut. Jalan yang jauh lebih baik untuk menjalin hubungan dengan seseorang adalah menikah.
Wallahu a’lam.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)