Mastektomi Ganda, Tak Jamin Tingkatkan Peluang Hidup

Persentase perempuan yang meninggal usai lakukan mastektomi ganda dengan lumpektomi tak jauh berbeda. Mastektomi tak jamin tingkatkan hidup.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Sep 2014, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2014, 20:30 WIB
Mastektomi Ganda, Tak Jamin Tingkatkan Peluang Hidup
Mastektomi ganda pada seseorang dengan kanker payudara tak jamin tingkatkan peluang hidup.(Rui Viera/Press Association)

Liputan6.com, Jakarta Upaya pengangkatan kedua payudara atau yang dalam dunia medis disebut mastektomi ganda dilakukan oleh aktris Hollywood, Angelina Jolie setahun lalu. Tingginya risiko terkena kanker payudara jadi alasan istri Brad Pitt lakukan tindakan ini demi tingkatkan peluang hidupnya.

Sayangnya, jika perempuan yang sudah memiliki kanker payudara dan  memilih untuk mengangkat kedua payudara untuk melawan penyakit ini ternyata tak berdampak besar meningkatkan lama hidupnya.

Mengangkat kedua payudara maupun menghilangkan benjolan kanker dengan radioterapi menurut studi terbaru ternyata hasilnya tak berbeda jauh, dimana tak mampu memperpanjang lama hidup seseorang. Hal ini didasarkan studi terhadap 189.734 perempuan di California pengidap kanker payudara.

"Kami sekarang dapat mengatakan bahwa pasien kanker payudara yang melakukan mastektomi ganda tidak menjamin memiliki keberlangsungan hidup lama dibandingkan lumpektomi (pengangkatan tumor payudara) yang dilanjutkan radiasi," terang pemimpin penelitian  dokter Allison Kurian dari Stanford University.

Seperti diungkapkan dalam laman Guardian dilansir Senin (8/9/2014) usai 10 tahun jalani mastektomi ganda, 18,8 perempuan meninggal, sedangkan yang menjalani lumpektomi kemudian jalani radiasi yang meninggal 16,8%. Sebuah perbedaan persentase yang tidak signifikan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association.

Oleh karena itu Kurian memberi peringatan kepada wanita bahwa tak perlu melakukan pengkatan payudara jika hal tersebut tak terlalu diperlukan. "Mastektomi adalah prosedur utama yang memerlukan waktu pemulihan relatif lama dan butuh rekonstruksi payudara. Berbeda dengan lumpektomi yang memiliki periode pemulihan lebih pendek," perjelas Kurian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya