Liputan6.com, Jakarta Tinggi badan atau perawakan dalam suatu populasi sangat penting karena dapat digunakan sebagai parameter tingkat kesejahteraan dan populasi. Tapi ternyata, hal ini mestinya tidak berlaku di Indonesia lantaran tinggi badan orang Indonesia dipengaruhi multifaktor.
Seperti disampaikan oleh Kepala Divisi Endokrinologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) bahwa perawakan tubuh Indonesia bukan hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, endokrin dan lingkungan serta nutrisi melainkan juga faktor genetik.
"WHO, Departemen Kesehatan, Riskesdas mestinya tidak mengeneralisasi pendek itu stunting yang disebabkan gizi buruk. Meski kebanyakan kasus seperti itu, tapi kalau diambil sampelnya orang pendek pigmi di Flores misalnya, kemudian dikaitkan dengan kesejahteraan suatu negara, nilai kita jelek terus dong," kata Aman saat diwawancarai wartawan usai sidang program doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Aman mengatakan, data UNICEF pada 2010 menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi ke 5 dari 136 negara dengan anak berperawakan pendek di bawah usia 5 tahun. Apabila dilihat sepintas, manusia pigmi tentu akan dianggap stunting sehingga intervensinya adalah pemberian gizi berlebihan yang akhirnya akan mengakibatkan obesitas.
"Kalau kita lihat di Desa Rampasa, Flores Nusa Tenggara Timur ada yang kurang gizi, ada yang obesitas tapi mereka tetap pendek. Jadi memang bukan cuma karena malnutrisi saja," jelasnya.
Aman menambahkan, paramedis, pemerintah dan sebagainya harus berhati-hati dalam mengintervensi orang pendek." Perlu kurva ataupun parameter pertumbuhan Indonesia harusnya bagaimna, karena sampai sekarang kita masih pakai standar WHO."
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Tak Semua Orang Pendek Akibat Kurang Gizi
Perawakan tubuh Indonesia bukan hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, endokrin dan lingkungan serta nutrisi melainkan juga faktor genetik.
diperbarui 13 Jan 2015, 17:19 WIBDiterbitkan 13 Jan 2015, 17:19 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pengusaha Cemas Kenaikan Harga Jual dan PPN Bikin Rokok Ilegal Makin Subur
Bukan Virus Baru, Simak Asal Usul HMPV yang Sudah Menginfeksi Manusia Sejak 1958
Kemenag Sebut Saudi Berwacana Takkan Izinkan Jemaah Haji di Atas 90 Tahun
Resep Semur Daging Sapi Spesial, Empuk dengan Bumbu yang Meresap
VIDEO: Fakta Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak, 5 Selongsong Peluru Ditemukan
Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Ini Mobil yang Dibawa Kabur
Fungsi Jaringan Epidermis pada Tumbuhan: Peran Penting dan Karakteristiknya
Resep Chicken Steak Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah, Anti Repot
Bidik B50 di 2026, Bahlil Jamin Negara Tak Lagi Impor Solar
Elon Musk Sempat Ganti Username Akun X Jadi Kekius Maximus, Maknanya Luar Biasa
350 Kata Ucapan Hari Guru yang Menyentuh dan Penuh Makna
Cara Merebus Daun Ketumbar untuk Obat Asam Urat, Lengkap dengan Penyajiannya